Senin, 6 Oktober 2025

Bertemu Menhan AS, Prabowo Dinilai Perkuat Diplomasi Pertahanan Indonesia

Menhan Amerika Serikat, Austin, bertemu Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (21/11/2022). Begini pandangan pengamat keamanan, Khairul Fahmi.

Dokumentias Kemenhan.go.id
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bersama Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III. Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai, pertemuan tersebut merupakan kunjungan balasan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.CON, JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS), Lloyd Austin III bertemu dengan Menhan RI, Prabowo Subianto, di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, pada Senin (21/11/2022).

Banyak yang bertanya-tanya mengenai pertemuan antara Prabowo dengan Austin tersebut.

Terlebih pertemuan keduanya terbilang sering.

Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai, pertemuan tersebut merupakan kunjungan balasan.

Pertemuan keduanya merupakan bagian dari perimbangan pengaruh antara China dan Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara dan peningkatan hubungan pertahanan bilateral.

"Secara umum, kunjungan ini juga menunjukkan bahwa hubungan Indonesia-Amerika Serikat tidak terpengaruh oleh kunjungan Menhan Prabowo ke China beberapa hari lalu."

"Hal itu setidaknya tampak dari pernyataan Menhan Prabowo dan Austin yang menekankan bahwa kerja sama pertahanan antara kedua negara merupakan sebuah sejarah panjang yang akan terus berlanjut dan meningkat di masa depan," tuturnya.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Menhan Amerika Austin akan Bahas Rencana Pembelian Jet Tempur F-15

Fahmi melanjutkan, pernyataan Austin tentang bantuan dan dukungan AS terhadap pembangunan pertahanan Indonesia, baik yang sudah terealisasi maupun komitmen-komitmen yang akan direalisasikan di masa depan.

Hal ini menujukkan AS tetap melihat Indonesia sebagai mitra yang tidak boleh ditinggalkan untuk menjamin terciptanya stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

"Di sisi lain, tidak disinggungnya hubungan Indonesia-China dalam bidang pertahanan, menurut saya, juga merupakan penghormatan atas sikap politik Indonesia yang bersifat nonblok dan bebas aktif."

"Bahwa AS tetap berupaya mempengaruh Indonesia agar cenderung berpihak pada kepentingan Amerika. Saya kira, itu wajar saja," paparnya.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi dalam podcast Tribun Corner, Senin (21/2/2022).
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi dalam podcast Tribun Corner, Senin (21/2/2022). (tangkap layar Youtube Tribunnews)

Baca juga: Dihadapan Menhan Austin, Prabowo Subianto Sebut RI Merasa Terhormat Bersahabat dengan China dan AS

Menurut Fahmi, Indonesia memang harus terus meningkatkan posisi tawar dan memperkuat diplomasi ekonomi dan pertahanannya, terutama dengan China dan Amerika Serikat sebagai dua kekuatan utama Indo-Pasifik.

Manfaatnya, meningkatkan kepercayaan serta mengurangi kekhawatiran dan kesalahpahaman antara Indonesia dengan kedua pihak yang berseteru itu.

"Indonesia harus menunjukkan bahwa hubungan Indonesia dan AS adalah hubungan berbasis kesepahaman kepentingan dan kemitraan, bukan hegemoni-proksi. Dalam konteks diplomasi pertahanan, itu disebut sebagai defence diplomacy for confidence building measures."

"Dan menurut saya, pesan itu sudah tersampaikan oleh Menhan Prabowo dalam pertemuan hari ini," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved