Minggu, 5 Oktober 2025

PUI Gelar Syukuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Ahmad Sanusi

Pemikiran KH Ahmad Sanusi melampaui zamannya, progresif melihat masa depan dan perlu tanamkan terus bagaimana umat Islam punya kesadaran masa depan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
IST
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Umat Islam atau PUI menyelenggarakan Tasyakuran Keluarga Besar PUI atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi berdasar penetapan oleh Pemerintah RI, Senin (07/11/22). 

“Berarti almarhum itu diterima oleh masyarakat. Beliau adalah orang yang bisa menerima persamaan tapi selalu menghindarkan perbedaan, itu yang membanggakan. Karena beliau begitu bercita-cita ingin mempersatukan umat Islam, mudah-mudahan ini menjadi spirit bagi bahwa kita harus mengedepankan persamaan hindarkan perbedaan,” tutupnya.

Ketua Umum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi mengungkapkan bahwa ini adalah buah perjuangan yang diberikan dari Allah, sejak PUI memulai ikhtiar pengajuan 15 tahun yang lalu dipelopori Pak Rifai.

“Dewan Pengurus Pusat tentunya sangat berkepentingan melakukan tasyakur ini, namun bukan hanya tasyakur, memang kita bagian dari kontinuitas perjuangan dengan pendiri PUI yang lain, KH Abdul Halim juga sudah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. Mudah-mudahan bisa diperjuangkan lagi pendiri PUI yang berikutnya yaitu Mr R. Samsudin,” katanya.

“Kami akhir-akhir ini menyambangi murid-murid dan pesantren jaringan KH Ahmad Sanusi. Hebatnya memang murid-muridnya beliau hampir seluruhnya menjadi ulama terkenal dan berpengaruh di Jawa Barat. Semoga anugerah pahlawan nasional untuk KH Ahmad Sanusi ini menjadi kemuliaan di sisi Allah Swt,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI Dr H Muhammad Hidayat Nur Wahid Lc MA mengatakan bahwa kita menjalankan pesan Bung Karno yaitu “Jas Merah”, jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Ia mengungkapkan selain jas merah, jangan dilupakan juga jas hijau, yaitu jangan sekali-kali melupakan jasa ulama dan tokoh Islam dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia menceritakan, banyak ulama, sultan, habib dan tokoh-tokoh muslim yang belum mendapatkan penghargaan dan anugerah gelar pahlawan dari pemerintah.

Dia berpesan agar kita semua untuk terus mengawal perjuangan tokoh-tokoh bangsa dari kalangan Islam. Karena umat Islam sangat berperan dalam pembentukan negara Indonesia, dimulai dari pembentukan ormas-ormas Islam di awal tahun 1900an seperti Sarekat Islam, PUI, Muhammadiyah, NU dan lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved