Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Tangis Ayah Korban Kanjuruhan saat 2 Jenazah Anaknya Diautopsi, Minta Keadilan: Anak Saya Diracun

Ayah korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok Yulifitri, tak kuasa menahan tangis saat melihat dua anaknya diautopsi, Sabtu (5/11/2022). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
SURYA/SURYA/PUR
Devi Athok Yulfitri menangis histeris saat menyaksikan ekshumasi makam dua anaknya yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). Ekshumasi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan. Dua makam yang dilakukan ekshumasi yaitu kakak beradik atas nama Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13). Devi Athok Yulfitri menduga kuat penyebab tewas anaknya karen keracunan gas air mata. SURYA/PURWANTO 

Anggota TGIPF Irjen Pol Armed Wijaya menjelaskan, pihaknya ingin melihat secara langsung prosesi autopsi ini. 

Armed mengatakan pelaksanaan autopsi terhadap dua korban Tragedi Stadion Kanjuruhan merupakan satu di antara rekomendasi TGIPF.

"Pelaksanaan autopsi menjadi salah satu rekomendasi TGIPF. Tentunya hasil autopsi bisa menjelaskan penyebab utama meninggalnya para korban."

"Karena itu ada keterkaitan dengan apakah ada dugaan gas air mata yang kedaluwarsa. Apakah berbahaya atau tidak," ujar Armed dilansir Surya Malang.

Petugas berjaga jelang ekshumasi makam dua korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). Ekshumasi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan. Dua makam yang dilakukan ekshumasi yaitu kakak beradik atas nama Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13).
Petugas berjaga jelang ekshumasi makam dua korban Tragedi Kanjuruhan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/11/2022). Ekshumasi dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban dalam Tragedi Kanjuruhan. Dua makam yang dilakukan ekshumasi yaitu kakak beradik atas nama Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13). (Surya Malang/Purwanto)

Menurutnya apapun hasil autopsi dengan kaitannya penambahan pasal yang dituntutkan oleh massa sepenuhnya akan diproses oleh penyidik kepolisian.

"Terkait hasil autopsi dengan kaitan penambahan pasal yang dituntutkan sebelumnya nanti itu yang menangani penyidik."

"Juga terkait pelaksanaan autopsi terbuka atau bagaimana kami serahkan pada sistem yang ada," tuturnya.

Sementara itu, anggota Tim Gabungan Aremania (TGA) Dadang Hermawan berharap hasil autopsi dapat menjelaskan fakta sebenarnya penyebab kematian korban.

Kata Dadang, TGA mengajukan 10 anggotanya menyaksikan langsung ke dalam tenda pelaksanaan otopsi.

"Kami mengajukan 10 orang untuk melihat langsung ke dalam proses autopsi. "

"Sementara untuk rekan-rekan Aremania yang datang ke lokasi kami belum bisa memastikan jumlahnya berapa, karena spontanitas untuk mengawal usut tuntas ini," pungkasnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti) (Surya Malang.com/Mohammad Erwin/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved