Polisi Tembak Polisi
Tangisan Ibu Yosua Pecah Saat Bertemu Ferdy Sambo: Hancurnya Hatiku Bapak Ferdy Sambo!
Kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Rosti menumpahkan segala rasa kekecewaan dan hancurnya hati seorang ibu melihat anaknya mati terbunuh.
TRIBUNNEWS.COM - Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mencurahkan isi hatinya di hadapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi secara langsung.
Kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Rosti menumpahkan segala rasa kekecewaan dan hancurnya hati seorang ibu melihat anaknya mati terbunuh.
Dihadapan Majelis Hakim, kuasa hukum dan awak media, Rosti menyampaikan bahwa Yosua alias Brigadir J senantiasa diingatkan untuk menghormati atasannya.
Tapi ternyata, Yosua alias Brigadir J malah tewas di tangan atasannya sendiri.
"Saya ingin mengutarakan bagaiamana hancurnya hati saya (atas meninggalnya) anak saya yang sudah saya lahirkan, yang sudah saya besarkan untuk membanggakan keluarga."
"Termasuk juga (saya meminta) untuk menghormati atasannya."
Baca juga: Rosti Simanjuntak Minta Putri Candrawathi Pulihkan Nama Baik Yoshua: Sadar dan Berkata yang Jujur
"Kejahatan apa yang harus bapak tutupin (dengan mengorbankan) anakku Yosua, apa saja yang mau ditutup-tutupi?"
"Saya tidak habis pikir sebagai ibu, bagaimana juga seorang penegak hukum yang seharusnya sebagai panutan, (tapi) malah tidak bisa melindungi anak yang sudah siap mengawal mendampingi bapak selama di sana dengan setia dan tanggung jawab," kata Rosti dikutip dari tayangan Kompas Tv, Selasa (1/11/2022).
Sebagaimana atasan, Rosti heran, Ferdy Sambo seharusnya dapat lebih bijaksana.
Apabila Yosua alias Brigadir J salah, sebaiknya diperingatkan atau diberi sanksi.
"Kalau ada kekurangan anakku, sebagai atasan bapak bisa bijaksana, bapak bisa memberitahu atau memberikan sanksi pada anak saya."
"Tapi dengan sadisnya, dengan mata terbuka anak saya bapak habisi."
"Hancurnya hatiku Bapak Ferdy Sambo."
Baca juga: Ibu Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Ruang Sidang: Taubatlah Ferdy Sambo Hidup ini Tidak Kekal
"Bapak memiliki ibu, bapak lahir dari seorang ibu, bapak juga ciptaan Tuhan," tegas Rosti.
Oleh karena itu, Rosti meminta FErdy Sambo untuk segera bertobat.
"Maka dari itu saya mohon bertobatlah bapak, kasian sama anakku itu, tangisan anakku, mungkin (peristiwa) ini tidak akan pernah terlupakan dari hati seorang ibu."
"Dia adalah kebanggan kami, tapi kau hilangkan harapan kami."
"Ferdy Sambo segeralah sadarlah, tobatlah, hidup ini tidak kekal abadi, hidup ini tidak kekal, kekuatan apapun, pangkat apapun tidak kekal dan abadi, semua akan musnah, apa yang kita tabur akan kita tuai, sadarlah sebagai ciptaan tuhan," pinta Rosti.
Sementara itu, dihadapan Putri Candrawathi, Rosti mempertanyakan hati nurani Putri Candrawathi.
Rosti berharap Putri Candrawathi dapat berkata jujur demi keadilan.
Baca juga: Ferdy Sambo ke Orang Tua Brigadir J: Peristiwa Terjadi karena Kelakuan Anak Bapak kepada Istri Saya
"Saya sebagai seorang ibu, ibu juga seorang ibu yang memiliki beberapa orang anak."
"Berilah contoh panutan untuk anak-anak, bisalah kita memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak."
"Terlalu kejam seorang ibu, ibu pasti mendengar, mengetahui, melihat kejamnya (perbuatan) itu."
"Sudah terbunuh anakku ibu, sudah tercapai keinginan kalian, sudah puaskah perbuatan kalian kepada anakku, yang sudah merampas dengan sadisnya nyawa anakku dengan komplotanmu itu."
"Jadi sadarlah bu, terlalu kejam seorang ibu mendengar, melihat dan mengetahui hal itu."
"Ibu diberi hati nurani oleh Tuhan, tapi hati nurani ibu sia-sia, sudah mati, jadi berkatalah jujur, agar anakku tenang."
"Apakah rela anak ibu disiksa, dianiaya, iklaskah ibu? jadi segeralah sabar, bertobatlah dan berkata jujurlah!" pinta Rosti kepada Putri Candrawathi.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)