Sindir Klaim AHY, Sekjen PDI Perjuangan Hasto: Biarkan Dijawab Ketua DPC Kami
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons klaim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal kesulitan di era Jokowi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons klaim Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut sejumlah masyarakat mengalami kesulitan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hati mengatakan klaim AHY tersebut biarkan dijawab oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP.
"Klaim AHY biar dijawab oleh ketua DPC kami. Itu tegas ya karena faktanya banyak," kata Hasto di kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masyarakat mengalami kesulitan.
Menurut AHY, berbeda ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.
Di mana, kata dia, saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menjadi presiden masyarakat lebih sejahtera.
"Kita tidak ingin membanding-bandingkan ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden SBY, ketika Partai Demokrat berada dalam pemerintahan nasional. Tetapi faktanya memang demikian bahwa ketika itu masyarakat Indonesia hidup lebih baik, hidup lebih sejahtera," kata AHY setelah acara pelantikan DPC dan DPAC Demokrat se-Jakarta di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/10/2022).
AHY menuturkan sejumlah masyarakat mengaku mengalami kesulitan saat dirinya melakukan kunjungan ke beberapa daerah.
"Kemiskinan menurun ketika itu, betul? Pengangguran menurun ketika itu, sekarang di sana sini masyarakat kita hidupnya sulit," ujarnya.
Baca juga: AHY Sebut Rakyat Hidup Lebih Baik di Era SBY, Politikus PDIP: Kenapa Berpikir Halu?
Karenanya, ia menegaskan Demokrat mengusung adanya perubahan dan perbaikan di pilpres 2024.
"Mengapa kita butuh perubahan dan perbaikan? Mengapa? Karena kehidupan masyarakat kita hari ini tidak lebih baik dari dulu," ungkap dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan perbaikan dan perubahan itu merupakan keinginan masyarakat Indonesia.
"Jadi perbaikan ini bukan keinginan Demokrat semata, tapi keinginan masyarakat Indonesia," ucapnya.