Bursa Capres
Pengamat: Biru yang Lepas dari Jokowi untuk Sindir Partai NasDem karena Capreskan Anies Baswedan
Pengamat politik Adi Prayitno meyakini ungkapan itu tidak mungkin ditujukan kepada partai dan tokoh politik lain.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno meyakini pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto soal ‘biru lepas dari Jokowi’ ditujukan kepada Partai NasDem.
Menurut dia, ungkapan itu tidak mungkin ditujukan kepada partai dan tokoh politik lain seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
“Ini the one and only untuk NasDem dan Anies Baswedan,” kata Adi Prayitno dalam acara Adu perspektif Total Politik yang berlangsung daring, Selasa (11/10/2022) malam.
Adi beranggapan sentilan dari elit PDIP itu lantaran NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) dari Partai Nasdem di Pilpres 2024.
Padahal, kata dia, PDIP sejak awal punya perbedaan pandangan dengan Gubernur DKI Jakarta yang akan habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Meski di sisi lain, jika dilihat dari perspektif lain NasDem merupakan partai pendukung pemerintahan yang selalu mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Pasca Deklarasikan Anies Capres, Pengamat: Kecil Peluang Jokowi Reshuffle Menteri Nasdem
“Yang kemudian menjadi ramai itu karena ini NasDem berada dj koalisional pemerintah tiba-tiba ngusung calon presiden yang itu mazhabnya berbeda dengan Jokowi, dengan PDIP, dengan pemerintah, plus dengan keseluruhan koalisional pemerintah saat ini,” ujar Adi.
“Suka tidak suka, Anies ini kan adalah satu-satunya orang di luar kekuasaan politik saat ini, yang selalu dihadap-hadapkan dengan Jokowi. Dengan penguasa,” lanjutnya.
Baca juga: Politikus Partai NasDem Sebut Anies Baswedan Sebagai Antitesis Jokowi
Ia lantas mengutip perkataan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Ketua Banggar DPR RI ini menyebut bahwa PDIP tidak akan berkoalisi dengan siapapun yang mencemari masjid dan tempat ibadah untuk kepentingan politik kekuasaan.
“Kutipan Pak Said masih aktual dan cukup viral sampai sekarang,” ucapnya.
Menurutnya, pernyataan Said Abdullah berkaitan erat dengan deklarasi Anies Baswedan oleh Partai NasDem.
Baca juga: Zulfan Lindan Tanggapi Hasto, Soal Anies Nyapres dan Banjir di Jakarta
Meski tidak dikatakan langsung, Adi beranggapan setiap peristiwa politik bisa multitafsir.
“Satu teks politik seperti pernyataan Pak Hasto dan pernyataan Pak Said itu mengandung begitu banyak pesan politik yang bisa kita tafsirkan," ujarnya.
“Tapi muara dari ininsemua omongan Pak Said, Pak Sekjen soal biru yang lepas dari Jokowi ujung-ujungya satu, pada NasDem yang sudah mendeklarsikan Aniws sebagai kandidat capres 2024, bukan yang lain. Itu kelir,” kata Adi Prayitno.