Sabtu, 4 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

SOSOK H dan AKP BSA, Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang yang Perintahkan Tembak Gas Air Mata

SOSOK H dan AKP BSA, anggota Brimob Polda Jawa Timur dan Kasat Samapta Polres Malang yang termasuk tersangka tragedi Kanjuruhan.

SURYA/PURWANTO
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada awak media terkait Tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Malang Kota, Kamis (6/10/2022). Kapolri menyebut ada 6 tersangka yang menjadi pelaku tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang. Ke enam terangka tersebut yaitu Direktur LIB (AHL), Ketua Panpel (AH), Security Officer (SS), Kabag Ops Wahyu (WSS), Danki 3 Brimob Polda Jatim (H), Kasat Samapta Polres Malang (BSA). (SURYA/PURWANTO) 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok H selaku anggota Brimob Polda Jawa Timur dan Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA yang termasuk dalam enam tersangka tragedi Stadion Kanjuruhan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan enam tersangka dari tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang.

Ada tiga orang sipil dan tiga orang anggota Polri.

Keenam tersangka tragedi Kanjuruhan adalah Direktur PT. LIB Ahmad Hadian Lukita, Abdul Haris (Ketua panitia pelaksana), SS (sebagai Security officer).

Selanjutnya, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, H selaku anggota Brimob Polda Jawa Timur, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA.

Selengkapnya, simak informasi berikut ini.

Baca juga: SOSOK Akhmad Hadian Lukita, Direktur Utama PT LIB yang Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Sosok H, Anggota Brimob Polda Jawa Timur

Kapolri mengumumkan seorang anggota Brimob Jawa Timur dengan inisial H sebagai bagian dari tersangka tragedi Kanjuruhan.

H berperan memerintahkan anggotanya untuk menembakkan gas air mata kepada penonton di stadion Kanjuruhan.

Sejauh ini, Polri belum mengungkap identitas dari H, sehingga belum dapat ditemukan informasi lebih lanjut.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, 20 Polisi Lakukan Pelanggaran Terkait Penembakan Gas Air Mata, Ini Daftarnya

Sosok Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA

AKP BSA selaku Kasat Samapta Polres Malang sebagai bagian dari tersangka tragedi Stadion Kanjuruhan di Malang.

Sama seperti H, BSA juga berperan memerintahkan anggota untuk menembakkan gas air mata.

Tidak banyak yang diketahui dari riwayat karier sebelum menjabat sebagai Kasat Samapta Polres Malang.

Dari beberapa sumber yang diperoleh Tribunnews, Kasat Samapta Polres Malang AKP BSA aktif dalam berbagai kegiatan.

Pada bulan Maret 2022, AKP BSA mengadakan pelatihan kepada anjing pelacak di halaman Kantor Unit K-9 Sat Samapta, Mapolres Malang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (24/05/2022) pagi, dikutip dari Kabarreskrim.

Pelatihan ini guna penajaman indra penciuman.

Kemudian, pada 13 September 2022, ia mendampingi Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat memberikan pembinaan kepada Sopir Jeep wisata Bromo, dikutip dari Humas Polri.

Mereka juga memberikan wawasan dan edukasi untuk melakukan tugas di area wisata Bromo dengan aman.

Ia juga mendampingi Kapolres Malang ketika meninjau langsung kemeriahan Prosesi Ritual Larung Sesaji dan acara Tasyakuran Petik Laut 2022 nelayan pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Selasa (27/9/22), dikutip dari Humas Polri.

Baca juga: Polri Tetapkan Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang, Tiga di Antaranya Polisi

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Orang-orang memberikan penghormatan kepada para korban di stadion Kanjuruhan di Malang pada 5 Oktober 2022, menyusul penyerbuan yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepakbola. - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada tanggal 5 Oktober bahwa ia akan memerintahkan audit semua stadion sepak bola di negara ini, bersumpah untuk menemukan akar penyebab salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah olahraga.
 (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP)
Orang-orang memberikan penghormatan kepada para korban di stadion Kanjuruhan di Malang pada 5 Oktober 2022, menyusul penyerbuan yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepakbola. - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada tanggal 5 Oktober bahwa ia akan memerintahkan audit semua stadion sepak bola di negara ini, bersumpah untuk menemukan akar penyebab salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah olahraga. (Photo by JUNI KRISWANTO / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam usai pertandingan tim Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan, pertandingan awalnya berjalan lancar dan aman hingga 90 menit wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir.

Namun, situasi berubah ketika beberapa penonton dari arah tribun masuk ke lapangan dengan cara melompati pagar pembatas stadion.

Mereka lalu mengerubuti para pemain Arema FC.

Sementara petugas kepolisian berusaha melakukan penghalauan.

Kemudian, jumlah penonton yang masuk ke lapangan kemudian semakin banyak dan mencapai ribuan.

Suasana semakin tidak kondusif dengan para penonton yang berebutan keluar hingga berdesakan dan terinjak-injak.

Dalam video kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terlihat semburan gas air mata yang pekat.

Kondisi ini membuat ribuan orang di tribun penonton kalang kabut tunggang langgang lari ke sana ke mari.

Hal itu kemudian yang dianggap menjadi pemicu banyaknya korban tewas karena semua hendak menyelamatkan diri dari serangan gas air mata menuju keluar stadion.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti/Adi Suhendi)

Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved