Senin, 6 Oktober 2025

Nasib Sepakbola Tanah Air setelah Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total Semuanya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar semua hal terkait kompetisi sepakbola tanah air di evaluasi secara menyeluruh.

Editor: Miftah
BPMI/RUSMAN
Presiden Jokowi meninjau lokasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Dalam pernyataannya, Presiden memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali. Jokowi memerintahkan agar semua hal terkait kompetisi sepakbola tanah air di evaluasi secara menyeluruh. BPMI/RUSMAN 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar semua hal terkait kompetisi sepakbola tanah air di evaluasi secara menyeluruh.

Jokowi meminta, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Saya kira memang kita perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan, semuanya harus dievaluasi total," kata Jokowi saat meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (5/10/2022).

Saat ini telah dibentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan Keppres perihal tersebut.

Jokowi meminta agar TGIPF ini bekerja cepat untuk mengusut tuntas apa yang menjadi penyebab utama tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.

Baca juga: Jokowi Minta TGIPF Kanjuruhan Selesaikan Tugas Kurang dari Satu Bulan, Ingin Tahu Penyebab Tragedi

Lebih lanjut, Jokowi juga memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk melakukan audit stadion-stadion di Indonesia.

Presiden ingin keselamatan penonton diutamakan.

Oleh karenanya ia ingin semua unsur dalam stadion dilakukan perbaikan, baik pintu, pintu gerbang, posisi duduk, pagar dan yang lainnya.

"Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PUPR untuk melakukan audit bangunan, stadion ini termasuk bangunan, terhadap seluruh stadion yang dipakai dalam baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3," jelas Jokowi.

Jokowi telah berkomunikasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino membahas terkait tragedi Kanjuruhan ini.

FIFA menyanggupi untuk membantu memperbaiki tata kelola sepakbola Indonesia.

"Kalau diperlukan FIFA bisa membantu memperbaiki tata kelola persepakbolaan Indonesia. Beliau menyampaikan kesanggupannya," kata Jokowi saat mengunjungi korban Tragedi Kanjuruhan di RSUD dr. Saiful Anwar, Malang.

Soal apakah kompetisi akan tetap bergulir selama proses investigasi, menurut Jokowi itu adalah kewenangan PSSI.

Terkait dengan dibentuknya tim pencari fakta independen, Presiden tak ingin ada yang ditutup-tutupi dalam kejadian ini.

"Yang bersalah diberikan sanksi. Kalau masuk ke pidana juga sama, dipidanakan," jelas Jokowi.

Terkait dengan sanksi, nantinya akan ada berbagai sanksi yang bisa diputuskan, bisa dari PSSI terkait urusan kompetisi sepakbola, dan dari Polri terkait Pidananya.

Baca juga: Polisi Beberkan Hasil Pemeriksaan CCTV di 6 Titik Pintu Stadion soal Tragedi Kanjuruhan Besok

Surati FIFA

Secara khusus, Presiden Jokowi juga telah berkirim surat kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.

Surat tersebut dititipkan Jokowi kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang bertemu secara langsung di Doha, Qatar pada Rabu (5/10/2022).

“Saya menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino," kata Erick dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Erick pun menerima ucapan duka atas musibah di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang memakan korban jiwa sebanyak 131 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Selanjutnya, Erick dan Presiden FIFA membahas banyak hal demi kemajuan sepak bola di masa depan, khususnya Indonesia.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 131 Orang

Menurutnya, organisasi sepak bola internasional akan memberikan dukungan maksimal terhadap kegiatan sepak bola di Indonesia.

"Dengan pertimbangan potensi, popularitas, dan perkembangan sepakbola di Indonesia, serta dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang konstan, market yang besar, dan kondisi sosial politik yang stabil, organisasi sepak bola internasional itu juga siap memberikan dukungan maksimal," papar Erick.

"Hal ini ditujukan agar sepakbola yang merupakan olahraga paling populer, dicintai, dan menyita animo besar dari masyarakat Indonesia mampu menjadi kebanggaan nasional dan sebagai salah satu pilar dalam berkontribusi terhadap kemajuan bangsa," sambung Erick.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved