Das’ad Latif Mengingatkan Bahaya Politik Uang dan Korupsi, dalam Aplikasi Golkar Institute
Ustad Das'ad Latif mengingatkan bahaya politik uang dan korupsi yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan bernegara.
Penulis:
Muhammad Fitrah Habibullah
Editor:
Vincentius Haru Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - Bahaya politik uang dan korupsi dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan bernegara.
Dalam video pembelajaran yang diunggah di aplikasi Golkar Institute, Ustad Das'ad Latif, ulama dan dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik, Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin mengingatkan bahaya politik uang dan korupsi yang dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan bernegara.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya dakwah dalam politik sesuai peran yang sedang diemban.
“Dari tidak tahu, menjadi tahu. Anda mau berbicara tentang bahaya money politik. Dalam berpolitik, bahaya sogok menyogok uang rakyat. Maka untuk menyentuh otaknya dari tidak tahu menjadi tahu harus disertai dengan fakta di lapangan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Das’ad juga menyampaikan mengenai seni public speaking dan dakwah dalam politik.
“Saudaraku, Ketika Anda mendengar kata seni apa yang ada di benak Anda? Menarik perhatian. Tidak ada lah orang bicara seni menakutkan, seni itu pasti menarik perhatian. Jadi ketika anda berbicara tidak menarik perhatian tidak mengandung unsur seni maka itu bukan public speaking, itu sekedar bicara,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan bahwa cara berbicara dan bertindak seorang pemimpin dapat merusak negara jika tidak sesuai keadaannya.
“Ini yang banyak merusak negara kita ya. Kalau salah, salah, benar, benar, Umar Bin Khattab. Tapi kan biasanya orang yang dikeliling pejabat-pejabat kelilingnya bupati, gubernur, menteri, kan penjilat,” jelasnya
Das’ad melanjutkan bahwa dakwah dalam berpolitik bisa dilakukan sesuai peran yang sedang diemban. Misalnya, para politisi di DPR bisa berdakwah dengan perannya sebagai politisi DPR.
“Anda seorang DPR politisi dakwahlah dengan di DPR-mu. Anda seorang polisi tentara, dakwah dengan kekuasaan yang Allah berikan dan titipkan menjadi polisi dan tentara. Anda jadi walikota, jadilah walikota melalui dakwah. Tidak harus pakai ayat,” terang Das’ad.
Terakhir, Das’ad mengajak untuk saling bertukar pikiran berbagi informasi untuk siapapun yang ingin belajar berdakwah dan berpolitik melalui Golkar Institute Training App.
“Semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat untuk penambahan ilmu pengetahuan kita,” tutupnya.