Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, Kiai Said Aqil Siroj: Saatnya Taubat Nasional
Cendikiawan Muslim sekaligus Tokoh PBNU Kiai Said Aqil Siroj turut berbelasungkawa secara mendalam atas Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cendikiawan Muslim sekaligus Tokoh PBNU Kiai Said Aqil Siroj turut berbelasungkawa secara mendalam atas Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa ratusan korban.
Hal itu disampaikan Kiai Said sebelum memulai kajian kitab yang berlangsung secara rutin di pesantren Al-Tsaqafah.
Dirinya mengajak seluruh elemen bangsa melakukan “Taubat Nasional”, tanpa harus mencari-cari kesalahan pihak lain.
“Mari kita membacakan Al-Fatihah kepada mereka yang menjadi korban, semoga diampuni dosa-dosanya. Melihat beberapa tragedi yang bertubi-tubi atas bangsa ini. Saya mengajak semuanya (elemen bangsa), untuk sama-sama melakukan Taubat Nasional," kata Kiai Said dalam keterangan yang diterima, Senin (3/10/2022).
Kiai Said juga menekankan bahwa tragedi Kanjuruhan ini tidak perlu mencari-cari kesalahan pihak atau orang lain.
"Ini adalah cobaan dari Allah, dan selalu ada hikmah di balik ujian ini," kata dia.
Sementara itu, Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute, Abi Rekso memaknai seruan Taubat Nasional Kiai Said Aqil sebagai agenda refleksi bersama.
Menurut Abi, ini adalah ajakan yang meneduhkan tanpa harus menghakimi pihak atau orang lain.
"Jika orientasinya mencari kesalahan saja, maka akan ada polemik baru di tengah masyarakat. Kita jangan giring opini publik kesana. Di samping jumlah korban yang terus bertambah. Kita sepakat tragedi ini sejarah paling kelam sepak bola Indonesia dan dunia. Perlu adanya kebesaran hati kita, menerima tragedi ini sebagai pelajaran getir bagi bangsa dan dunia sepak bola kita.” Papar Abi Rekso.
Dirinya juga menyadari bahwa sepak bola tidak bisa dilepaskan dengan masyarakat. Namun, membangun kesadaran publik sepak bola atas pentingnya sportifitas juga keutamaan.
Hal ini, dikatakan Abi, agar tragedi serupa tidak pernah terulang lagi di Indonesia maupun Internasional.
"Yang jauh lebih penting, jangan sampai tragedi Kanjuruhan ini diproduksi untuk kepentingan politis kaum elite," pungkasnya.
Baca juga: Daftar Nama 9 Komandan Brimob yang Dinonaktifkan Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan
Seperti diketahui, Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya 2-3 dalam laga Derby Jawa Timur pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Suporter tuan rumah yang tak terima kekalahan tim kesayangannya, masuk ke lapangan dan situasi selanjutnya tidak terkendalikan.
Pihak kepolisian lalu melepas gas air mata, kemudian para penonton berdesak-desakan keluar yang berakhir menjadi Tragedi Kanjuruhan. Tercatat, sbanyak 125 Korban dilaporkan meninggal dunia.