Selasa, 30 September 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kerusuhan Arema vs Persebaya Disorot Media Asing, Anak-anak Termasuk di Antara 129 Orang yang Tewas

Sejumlah media asing menyoroti peristiwa kericuhan yang terjadi setelah laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan di mana 129 orang tewas.

Tangkapan layar situs Daily Star dan The Guardian
Tangkapan layar situs Daily Star dan The Guardian. Sejumlah media asing menyoroti peristiwa kericuhan yang terjadi setelah laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan di mana 129 orang tewas. 

Sementara PSSI mengkonfirmasi bahwa Arema tidak akan menjadi tuan rumah lagi untuk sisa musim ini.

Suporter Arema membopong korban dalam rusuh antara massa suporter melawan polisi yang melakukan pengamanan di pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Suporter Arema membopong korban dalam rusuh antara massa suporter melawan polisi yang melakukan pengamanan di pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Surya Malang/Purwanto)

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema Bakal Disanksi Berat, Netizen: Degradasi! FIFA Bakal Banned Indonesia?

Ketua Umum Mochamad Iriawan mengatakan, "PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan."

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut."

"Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang."

Daily Mirror juga ikut memberitakan peristiwa ini.

Mirror mengutip keterangan dari Persebaya lewat Twitter-nya:

"Keluarga besar Persebaya turut berdukacita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa setelah laga Arema FC vs Persebaya"

"Tidak ada satupun nyawa yang sepadan dengan sepak bola."

"Alfatihah untuk para korban."

"Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan."

Kronologi

tangkap layar The Guardian
tangkap layar The Guardian

The Guardian menulis kericuhan kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan turun ke lapangan setelah timnya kalah.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, namun beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang.

Laporan mengatakan banyak korban terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton, menyebabkan kepanikan di antara pendukung di Stadion Kanjuruhan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan lebih dari 120 orang meninggal dunia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan