Senin, 6 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Detik-detik Kerusuhan Pasca Laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Versi Polisi

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan detik-detik terjadinya kerusuhan suporter Aremania hingga mengakibatkan 127 korban meninggal.

Penulis: Dewi Agustina
SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan detik-detik terjadinya kerusuhan suporter Aremania hingga mengakibatkan 127 korban meninggal. 

Kemudian Aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Kesaksian Aremania saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Ada Saling Serang Petugas dan Suporter

Selanjutnya Aremania yang mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Rombongan tertahan karena jalan masih diadang oleh pagar besi pembatas pada jalur yang dilalui.

Akibat kejadian tersebut banyak suporter aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka.

Suporter Aremania yang mengalami luka luka dan sesak napas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan.

Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit di wilayah Kepanjen.

Korban dibawa antara lain ke RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya. 

Sebelumnya kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang antara suporter dengan aparat memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang.

Kerusuhan terjadi usai Arema FC takluk 3-2 dari sang tamu Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

Setelah itu terlihat suporter Arema FC atau Aremania mulai masuk ke area lapangan dan diadang aparat keamanan.

Hingga pagi tadi korban meninggal dunia mencapai 129 orang.

Kerusuhan terjadi akibat ribuan dari suporter Aremania turun ke lapangan, begitu di lapangan mereka mendapatkan hadangan dari aparat yang berjaga.

Baca juga: Manajemen Singo Edan Siap Beri Santunan pada Korban Tragedi Kerusuhan Laga Arema FC vs Persebaya

Dalam penanganan itu, terlihat pihak kepolisian yang bertugas menggunakan gas air mata untuk mengurai suporter, yang diduga pula ini jadi penyebab banyaknya korban jiwa berjatuhan.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan justru penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur.

Pihak kepolisian menggunakan gas air mata karena suporter sudah bertindak anarkis dan masuk ke area lapangan.

Setelah penembakan gas air mata suporter berhamburan ke pintu 12 dan membuat area itu mengalami penumpukan.

"Saat terjadi penumpukan, itu jadi banyak yang mengalami sesak napas," kata Nico Afinta saat konferensi pers, Minggu (2/20/20220.

"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi, semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," katanya. (Tribun Jatim/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved