Kamis, 2 Oktober 2025

BBM Bersubsidi

Beragam Respons Warga Soal Naiknya Harga BBM: Bingung Hingga yang Keluhkan Pendapatan Tak Ikut Naik

Sejumlah warga dari mulai pengendara hingga pedagang pom mini rela antre saat detik-detik menjelang kenaikan harga BBM.

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah warga mengantre membeli bahan bakar minyak di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah mengumumkan menaikkan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 perliter, Solar subsidi yang semula Rp 5.150 perliter menjadi Rp 6.800 perliter dan pertamax semula Rp 12.500 perliter menjadi Rp 14.500 perliter. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akhirnya resmi menaikkan harga BBM bersubsidi per hari ini, Sabtu (3/9/2022). Apa respons masyarakat?

Seperti diketahui, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax, mulai berlaku Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Hal itu yang kemudian memicu masyarakat berbondong-bondong membeli ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Sejumlah warga dari mulai pengendara hingga pedagang pom mini rela antre saat detik-detik menjelang kenaikan harga BBM.

Harga Pertalite naik menjadi Rp10.000 per liter, dari harga sebelumnya Rp7.650 per liter.

Sedangkan solar subsidi naik menjadi Rp6.800 per liter, dari Rp5.150 per liter.

Kenaikan harga BBM itu menimbulkan kekecewaan masyarakat.

Iman Kurniawan (43), warga Jakarta Timur, mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah yang secara mendadak menaikkan harga BBM.

Baca juga: Pengalihan Subsidi BBM untuk Bantuan Sosial Dinilai Lebih Relevan dan Tepat Sasaran

"Saya kaget aja, yang katanya tadi rencana Senin, ternyata tadi jam 14.30 WIB," kata Iman saat ditemui wartawan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Pemerintah senangnya kok ngumpet-ngumpet dan diam-diam?" lanjutnya.

Adi Susilo, warga lainnya, juga mengaku kecewa dengan kenaikan harga BBM.

"Tadi pagi sih masih normal Rp7 ribu, sekarang udah naik jadi Rp10 ribu, saya juga merasa keberatan, karena apa?" ujarnya.

"Orang-orang kecil lain pun kayak Gojek atau yang lain opang (ojek pangkalan) segala macam kan kasihan," ucap Adi.

Adi menerangkan, kenaikan harga BBM kali ini sangat besar, apalagi untuk masyarakat kecil seperti dirinya.

"Kalau menurut saya naiknya itu benar-benar enggak pakai pikiran gitu, biasanya kan naik ya Rp500 atau Rp1.000, lah ini naiknya Rp2.350 loh," paparnya.

Sementara itu, penumpukan kendaraan bermotor terjadi di SPBU kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, seiring kenaikan harga BBM.

Salah seorang pengguna bahan bakar Pertalite bernama Ferin (51) mengungkapkan dirinya telah mengetahui kenaikan harga BBM tersebut.

Ferin sengat menyayangkan kebijakan pemerintah dengan kenaikan BBM, karena dampaknya pasti ini akan lebih luas.

"Kalau BBM naik pasti semuanya akan ikut naik. Sembako juga akan naik juga. Semuanya juga akan ikut naik," ujar Ferin.

Kenaikan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar sempat membuat SPBU di Jalan Raya Gunung Sahari ditutup.

Petugas SPBU menutup sementara seluruh area pengisian BBM untuk mengubahnya terlebih dahulu ke harga baru.

"Kami hanya perintah dari atasan untuk mengubah seperti ini," ujar pria yang memakai pakaian putih, yang sedang mengganti di papan SPBU Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Sementara itu, ada juga warga yang ingin mengisi bensin tampak kebingungan karena SPBU ditutup sementara.

"Ini kenapa ditutup? masa iya kenaikan bensin?" ujar ibu sambil membawa anaknya didalam kendaraan mobil putih tersebut.

Pendapatan tak naik

Sementara, Rayyan (26), seorang ojek online yang sempat bingung saat datang ke SPBU di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat karena baru mengetahui adanya kenaikan harga BBM.

Rayyan mengatakan, kenaikan harga BBM ini diungkapkan kurang tepat dengan penghasilannya yang 'pas-pasan'.

"Kurang tepat aja sih, kan orang kecil rada susah, Apa-apa pada naik, penghasilan aja ga naik," ujar Rayyan saat ditemui di SPBU Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9/2022).

Rayyan juga menjelaskan, kenaikan bahan bakar tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatnya, apalagi pekerjaan ojek online sangat bergantung pada kendaraan roda dua, yang membutuhkan bensin.

"Biasanya isi Rp 25 (ribu) dapet 3,2 liter. Tadi 3 liter pas, Biasanya buat berapa kali tarikan, sekarang ini ya agak berkurang," ujar Rayyan.

Sementara itu, seorang perempuan bernama Tika (28) terlihat terkejut melihat kenaikan harga BBM. Menurutnya, hal tersebut akan sangat mempengaruhi keuangannya.

"Enggak setuju sebenernya, kaget juga, agak keberatan karena mahal, jadi Rp 14.500 untuk Pertamax, agak mahal dari yang sebelumnya, ujar Tika.

Tika menambahkan, agar nantinya bisa kembali normal untuk harga bahan bakar.

"Kalau bahan bakar naik, ya harusnya gaji harap juga naik amin," tutup Tika. Alfian Firmansyah.

Tidak hanya BBM bersubsidi, pemerintah juga menaikkan harga BBM nonsubsidi Pertamax.

Harga Pertamax kini resmi naik menjadi Rp14.500 per liter, dari harga sebelumnya yakni Rp12.500 per liter.

Daftar harga BBM yang naik hari ini, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB:

1. Pertalite naik dari Rp7.650 per liter, menjadi Rp10.000 per liter.

2. Solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter, menjadi Rp10.000 per liter.

3. Pertamax naik dari Rp12.500 per liter, menjadi Rp14.500 per liter.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved