Senin, 6 Oktober 2025

Sejarah Hari Ini, Gunung Krakatau Meletus pada 26 Agustus 1883, Korban Jiwa Lebih dari 36.000

Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau yang pernah menggemparkan dunia 139 tahun yang lalu, tepat pada hari ini pada tanggal 26 Agustus 1883.

laman website bnpb
Ilustrasi Letusan Krakatau - Sejarah Meletusnya Gunung Krakatau yang pernah menggemparkan dunia 139 tahun yang lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari ini dalam sejarah, meletusnya Gunung Krakatau pernah menggemparkan dunia 139 tahun yang lalu.

Gunung Krakatau meletus pada 26 Agustus 1883.

Saat itu hari berubah menjadi gelap dan tiba-tiba petir menyambar-nyambar.

Suasana yang berubahn gelap saat itu diiringi oleh suara gemuruh membuat suasana menjadi menakutkan.

Sumber suara yang terdengar menakutkan itu ternyata dari arah Pulau Krakatau.

Pada hari Minggu siang itu juga terjadi hujan batu apung dalam ukuran besar dan panas.

Baca juga: 3 Hari Berturut-turut Gunung Anak Krakatau 8 Kali Erupsi, Kolom Abu Tertinggi Pagi Ini 1.500 Meter

Keadaan berubah menjadi mengerikan bagi masyarakat di sekitarnya.

Dikutip dari laman sejarah.dibi.bnpb.go.id, saat itu terdengar raungan keras dari dalam bumi yang terdengar hingga sejauh 4.800 kilometer.

Suara itu terdengar sampai Pulau Rodriguez, Mauridiu Samudra Hindia.

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau (Twitter/Sutopo_PN)

Tentu manusia akan sangat ketakutan, karena meskipun siang hari tetapi keadaan gelap.

Dalam sekejab sinar matahari tertutup kepulan abu dan terdengar suara gemuruh yang sangat menakutkan.

Pada saat itu teknologi belum canggih seperti sekarang.

Belum ada satelit yang dapat melihat keadaan bumi dari luar angkasa sehingga manusia belum bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pada tanggal 27 Agustus 1883 magma di dalam perut bumi di bawah gunung Krakatau bergerak aktif dan terdorong ke atas.

Maka saat itu juga gunung Krakatau meletus dengan sangat dahsyat.

The Guiness World Record mencatat ledakan gunung Krakatau tahun 1883 sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Daya ledak Krakatau mencapai 30.000 kali dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki.

Baca juga: Sejarah Letusan Gunung Krakatau 1883 yang Guncang Dunia, 2 Hari Abu Vulkanik Halangi Sinar Matahari

Dampak Meletusnya Gunung Krakatau Tahun 1883

Akibat meletusnya Gunung Krakatau ini dirasakan hampir seluruh penduduk bumi.

Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. (Pinterest)

Letusan Gunung Krakatau menghasilkan gelombang tsunami mencapai 70.000 kilometer.

Dunia sempat menjadi gelap selama dua setengah hari akibat abu vulkanik Krakatau yang menutupi atmosfer.

Debu vulkanik yang mengambang di atmosfer mengakibatkan bulan terlihat berwarna kebiru-biruan.

Sementara pada wilayah lain langit ketika matahari terbit terlihat kehijau-hijauan.

Keadaan tersebut berlangsung sampai hampir 2 tahun.

Kedahsyatan letusan Krakatau menyebabkan tenggelamnya dua per tiga Pulau Krakatau.

Letusan Gunung Krakatau kencang membuat pecah gendang telinga para pelaut yang sedang berlayar di Selat Sunda.

Gelombang tekanan akibat letusan terpancar keseluruh dunia selama 5 hari setelah letusan.

Gelombang kejut setelah letusan terakhir adalah yang paling besar dan bergema ke seluruh dunia hingga 7 kali.

Letusan terakhir itu mengeluarkan kabut asap dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 80 kilometer.

Korban Letusan Gunung Krakatau

Letusan Krakatau yang dahsyat juga sebabkan banyak korban jiwa.

Hujan abu panas menyirami dusun Ketimbang, Raja Basa, Lampung Selatan yang seluruh penduduknya tewas.

Sekitar 3000 orang penduduk di pulau Sebesi dinyatakan tewas.

Pemerintah Hindia Belanda mencatat jumlah korban adalah 36.417.

Dari angka tersebut diperinci sekitar 165 kampung hancur total dan 132 kampung hancur sebagian.

Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa melebihi 120.000.

Bahkan berdasarkan laporan kapal-kapal yang berlayar jauh hingga Afrika Selatan, guncangan tsunami dan mayat para korban terapung di lautan selama berbulan bulan setelah kejadian.

Satelit komunikasi pertama di dunia baru di luncurkan oleh manusia pada 10 Juli 1962.

Sehingga pada saat letusan Krakatau manusia belum tahu apa kejadian sebenarnya.

Mereka hanya merasakan adanya perubahan cuaca dan gempa bumi serta tsunami.

Efek letusan Gunung Krakatau

Pada saat kejadian letusan Krakatau terdengar menyeramkan, tetapi letusan gunung berapi juga membawa dampak positif bagi manusia.

Ilustrasi Gunung meletus dilihat dari luar angkasa
Ilustrasi Gunung meletus dilihat dari luar angkasa (listverse)

Abu vulkanik yang keluar bersama dengan meletusnya Krakatau menutupi daerah pertanian dan merusak tanaman di sekitarnya.

Namun, dalam kurung waktu satu hingga dua tahun, tanah yang terkena abu vulkanik akan menjadi subur.

Hal ini terjadi karena abu vulkanik membawa unsur mineral yang dapat menyuburkan tanah.

Letusan Krakatau juga dapat mendinginkan suhu atmosfer bumi.

Hasil muntahan gas sulfur dari letusan gunung melayang dan bercampur dengan air di stratosfer.

Reaksi kimia gas sulfur di stratosfer menghasilkan tetesan air mikroskopik yang menetap di strastosfer selama bertahun tahun.

Efeknya, suhu atmosfer berkurang sekitar 0,5 hingga 1 derajat celcius.

Manfaat lain yang didapat dari letusan Krakatau adalah menghasilkan bahan mentah dari perut bumi seperti sulfur, emas, dan tembaga.

Batu permata di dalam perut bumi bisa dibawa kepermukaan bumi oleh jenis magma yang disebut kimberlite.

Material bangunan yang digunakan untuk membangun rumah juga berasal dari aktivitas gunung berapi ini, seperti batu dan pasir.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved