Kemendikbud Ristek RI Dorong Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim menyebutkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat semakin penting
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim menyebutkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi semakin penting.
Hal itu guna menghadapi pandemi Covid-19 dan wabah penyakit lainnya.
Selain itu pemenuhan gizi seimbang, dan olahraga sangatlah penting dimiliki seluruh SDM di dalam sekolah, utamanya di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Baca juga: Sosialisasikan PHBS, Mobil Edukasi Wujudkan Indonesia Bebas Dengue Memulai Tugas Di Cirebon
"Kami berharap agar setiap sekolah mampu secara mandiri mencegah penyakit. Serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan dan anak Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas berkarakter dengan tiga kunci utama yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi," ungkap Nadiem pada keterangan resmi, Kamis (25/8/2022).
Terkait hal ini, Unilever menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Kemendikbud Republik Indonesia.
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif “Program Sekolah & Pesantren Sehat” yang telah secara konsisten dijalankan Unilever Indonesia sejak 2016. Dan kini telah menjangkau lebih dari 12 juta anak di lebih dari 49.000 sekolah dan pesantren di 34 provinsi.
Baca juga: 114 Orang Suspek Hepatitis Akut di Jatim, Dinkes Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
Direktur PT Unilever Indonesia Enny Hartati Sampurno mengungkapkan pihaknya menggagas “Program Sekolah & Pesantren Sehat” sejak 2016.
Program ini bertujuan mengajak, melatih dan membiasakan PHBS pada anak-anak sejak dini.
Program ini tidak hanya memberikan fasilitas pendukung bagi sekolah, tetapi juga membekali guru dan siswa beragam pelatihan.
"Sehingga mereka memahami dan bisa menerapkannya di sekolah dan juga di rumah. Tahun ini kami memiliki target untuk menjangkau 1,9 juta anak di 11.000 sekolah dan pesantren," papar Enny.
Angkat hashtag #AjakLatihBiasakan, ada modul pembelajaran yang akan disampaikan.
Terdiri dari Edukasi COVID-19 dan protokol kesehatan. Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun. Pedoman ‘Isi Piringku’ & pola hidup sehat. Edukasi sikat gigi pagi dan malam.
Baca juga: Program Makan Siang Sekolah sebagai Edukasi PHBS di Masa Pandemi
Edukasi kebersihan kamar mandi dan toilet. Terakhir, edukasi pemilahan sampah.Upaya dalam membantu meningkatkan kesehatan anak-anak ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk menggalakkan kampanye Sekolah Sehat.
Untuk itu, sejak 2019 Unilever Indonesia telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Kemendikbud Ristek RI dalam melakukan sosialisasi PHBS ke ribuan sekolah dasar dan pesantren.
Nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini akan semakin memperluas poin-poin kerja sama, termasuk: Pengembangkan karakter dan potensi diri peserta didik.
Penanaman PHBS di lingkungan sekolah dipercaya menjadi salah satu kebutuhan mutlak untuk melindungi anak dari berbagai risiko penyakit yang mengintai.
Baca juga: Siswa Sekolah Didorong Terapkan PHBS, Hidup Sehat dan Bersih Tak Mesti Mahal
Dengan rutin mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan diri, mencukupi kebutuhan nutrisi harian, dan memelihara lingkungan yang sehat, maka anak akan siap untuk beraktivitas dan berprestasi secara optimal.
Sesuai dengan hashtag #AjakLatihBiasakan, kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan agar para guru dan orang tua memonitor kegiatan PHBS murid selama 21 hari untuk mengubah pembiasaan menjadi kebiasaan.
Pada akhirnya, akan dilakukan replikasi best practice kepada sekolah-sekolah yang setidaknya belum disasar selama 4 tahun terakhir.