Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Melebarnya Isu Irjen Ferdy Sambo Jangan Sampai Tenggelamkan Pengungkapan Kasus Tewasnya Brigadir J

Menurutnya, masalah judi dan kekaisaran Sambo bisa dibongkar lebih lanjut jika kasus kematian Brigadir J sudah menemui titik terang.

Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa
Kloase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan Brigadir J yang diduga didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terus menjadi sorotan masyarakat.

Apalagi belakangan muncul sejumlah isu lain yang menyertai sosok Irjen Ferdy Sambo.

Mulai dari konsorsium Judi hingga apa yang disebut sebagai "kekaisaran" di tubuh Polri.

Namun, pengamat politik, Rocky Gerung mengingatkan, pada kasus Gerdy Sambo, masyarakat harus fokus mengawal masalah kriminal terkait kematian Brigadir J.

Menurutnya, masalah judi dan kekaisaran Sambo bisa dibongkar lebih lanjut jika kasus kematian Brigadir J sudah menemui titik terang.

“Kalo persoalan besar ini diperlihatkan (masalah judi), seolah-olah masalah kriminalnya (intinya) hilang,” kata Rocky dalam kanal Youtube-nya, Jumat (19/8/2022).

"Jangan sampai kasus tembak menembak (penembakan Brigadir J) langsung dikaitkan dengan peta besar (grafik konsorsium). Soal peta besar itu menunggu hasil pengungkapan yang kriminal (pembunuhan)," ujarnya.

Ia juga meminta Kapolri agar lebih tegas terhadap isu yang beredar, agar jangan sampai dibawa ke arah percepatan reformasi internal.

Baca juga: Kasus Ferdy Sambo Merembet hingga Isu Judi, Rocky Gerung: Fokus Dulu Terhadap Tewasnya Brigadir J

“Selama tidak ada ketegasan dari Pak Sigit (Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo) semua yang beredar akan diperbanyak untuk menekan percepatan reformasi internal,” ujar Rocky.

Rocky juga menyoroti grafik "Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303".

Bisa jadi, menurutnya, grafik tersebut dikeluarkan akibat adanya perkelahian antar faksi di tubuh Polri.

Hal itu pun dianggap menjadi beban baru bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kita tunggu Jenderal Sigit (Kapolri) mengklarifikasi, apa ini sebenarnya. Karena banyak nama-nama di sana," katanya.

Di tempat terpisah (21/8/2022) Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia Julius Ibrani menyampaikan adanya perluasan isu Ferdy Sambo, jelas akan menutupi proses hukum itu sendiri.

“Kita harus tetap fokus pada kasus hukumnya (kasus pembunuhan). Isu-isu yang beredar saat saat ini jelas akan menutupi kasus hukumnya. Bahkan sangat mungkin dapat membuat publik lupa akan pengawasan terhadap pengungkapan kematian Brigadir J," ujar Julius. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved