Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gerindra dan PKB Berkoalisi, Pengamat Nilai Kedua Partai Bisa Saling Melengkapi

Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah resmi bekerja sama untuk menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2024.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berdampingan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Partai Gerindra dan PKB secara resmi menyatakan berkoalisi untuk pemilu 2024. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah resmi bekerja sama untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Gabungan kekuatan Gerindra dan PKB dinilai merupakan perpaduan ideal.

Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Mohammad Anas RA mengatakan bahwa kedua partai bisa saling melengkapi satu sama lain guna memenangkan pilpres 2024.

Penilaian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan.

"Pertama, kekuatan personal Prabowo, dari sekian nama capres yang kami potret saat melakukan survei, Prabowo Subianto mendapat elektoral signifikan di top of mind, beliau figur yang berpengalaman dalam pertarungan pilpres dibandingkan figur lain," kata Anas kepada wartawan, Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Ahmad Muzani: Gerindra-PKB Punya Kesamaan Basis Pemilih, Koalisi untuk Rakyat

Menurut Anas, Prabowo telah dua kali maju sebagai capres dan satu kali sebagai cawapres sehingga namanya telah tertanam dibenak masyarakat.

"Melalui pengalaman tersebut tentu Prabowo sudah memahami dengan sangat baik peta pertarungan pilpres dari masa ke masa. Prabowo juga merupakan capres yang paling populer, namanya selalu muncul dalam tiga besar capres yang paling berpeluang menang di pilpres 2024, bahkan sering berada di posisi puncak," ujar Anas.

Meski popularitas dan elektabilitas signifikan, dikatakan oleh Anas, Prabowo Subianto perlu menjaga ritme politiknya agar elektabilitasnya tetap tinggi hingga Pilpres 2024.

Yakni dengan tetap melakukan kerja politik yang terukur sebab tiap momentum menghadirkan kompetitor berbeda dan iklim politik berbeda yang akan mempengaruhi perilaku pemilih.

Dari sisi finansial bisa disebut Prabowo memiliki kesiapan finansial untuk bertarung dalam pilpres 2024. 

Hal ini wajar karena pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu telah lama terjun dalam dunia bisnis.

Dia juga memiliki jaringan bisnis yang kuat sehingga bila saatnya finansial dibutuhkan maka ia selalu siap.

"Kedua, koalisi Gerindra-PKB adalah kolaborasi basis pemilih nasionalis dan Nahdhiyyin. Gerindra memiliki basis suara dari kaum nasionalis sementara PKB merupakan kantong suara Nahdhiyin yang jumlahnya sangat besar sebab Prabowo Subianto selama maju Capres 2014 dan 2019 basis suara Nahdhiyyin belum dikelola dengan baik," katanya.

Masih kata Anas, disamping itu, Gerindra dan PKB adalah partai besar yang memiliki infrastruktur jaringan sampai ke tingkat ranting.

Artinya bila kedua partai mengkolaborasikan jaringan mereka maka akan menjadi mesin politik yang sangat efektif untuk memenangkan Pilpres.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved