Polisi Tembak Polisi
Misteri Keberadaan Pakaian Brigadir J Saat Insiden di Rumah Ferdy Sambo Terungkap, Ini Kata Polisi
Misteri pakaian yang dikenakan Brigadir J saat peristiwa baku tembak dengan Bharada E di rumah Ferdy Sambo akhirnya terungkap. Kini ada di Labfor.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Misteri pakaian yang dikenakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat peristiwa baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo akhirnya terungkap.
Seperti diketahui, keberadaan pakaian yang dikenakan Brigadir J saat kejadian sangat penting, karena menjadi bagian dari barang bukti.
Pakaian tersebut meliputi baju PDH (pakaian dinas harian), baju dalam, celana, hingga kaos kaki.
Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan keberadaan pakaian Brigadir J tersebut sempat ditanyakan kepada pihak kepolisian saat dirinya menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.
"Mereka tidak bisa menjawab. Sehingga dalam berita acara pemeriksaan (BAP) dituangkan, saya pertanyakan pakaian terakhir yang dipakai (Brigadir J) yaitu PDH hilang," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Ayah Brigadir J Sampaikan Keluhan tentang Peristiwa di Rumah Irjen Ferdy Sambo Kepada Mahfud MD
Alasan pihaknya mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir yang dipakai Brigadir J saat tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo, karena barang itu bisa menjadi petunjuk perihal kematian.
Satu di antaranya mengenai mengenai bercak darah hingga bekas luka tembakan.
"Kalau ditembak berarti bajunya bolong dan berdarah. Kalau ditembak dari belakang otaknya darahnya bercucuran kena ke baju."
"Kemudian dilukai di pundak kanan tentu bajunya juga rusak karena sampai luka terbuka apakah itu karena golok atau sayatan kita belum tahu," kata Kamaruddin.
Baca juga: Penjelasan Ahli Forensik soal Mengapa Otak Brigadir J Diletakkan di Dada setelah Jasadnya Diautopsi
Ia juga mengatakan nantinya darah di pakaian Brigadir J bisa dicocokan DNA-nya dengan kedokteran forensik.
Hal itu untuk mencocokan apakah darah tersebut benar milik Brigadir J.
"Kita cocokan DNA-nya kepada dokter forensik ini saya ambil DNAnya, simpan DNA-nya siapa tau menemukan bajunya supaya dicocokan dengan DNA yang diambil dokter forensik dengan luka yang ada di baju," ungkapnya.
Karena itu, ia mempertanyakan keberadaan pakaian terakhir Brigadir J.

Dia menduga kuat bahwa pakaian itu kini berada di penguasaan pihak kepolisian.
"Saya kira bajunya sudah dikuasai oleh penyidik. Ini kan harus dapat kalau ada kehilangan baju siapa yang menghilangkan. Kemungkinan cuman 2, ada dirumah dinas itu atau RS Polri," katanya.