Polisi Tembak Polisi
Pengakuan Penggali Makam Brigadir J: Tutup Peti Sempat Dibuka, Sebut Kondisi Jenazah Masih Utuh
Penggali makam Brigadir J memberi pengakuan terkait kondisi jenazah Brigadir J di mana menurutnya masih dalam kondisi utuh.
Seusai penggalian, peti jenazah Brigadir J pun diangkat dan langsung dibawa menuju mobil ambulans untuk diantar menuju RSUD Sungai Bahar untuk dilakukannya proses autopsi ulang.
Namun sebelum proses penggalian dilakukan, ibunda dari Brigadir J Rosti Simanjutak tak kuasa menahan tangis.

Tangis dari ibunda Brigadir J pecah setelah prosesi ibadah doa dilakukan di makam Brigadir J.
Dalam tangisnya, ia berteriak histeris dengan menyebut anaknya telah disiksa.
"Anak saya disiksa, Tuhan tolong kami tunjukkan kebenaran," teriak Rosti dikutip dari Tribun Jambi.
Selain itu, Rosti juga meneriakan nama Putri saat menangis histeris.
Baca juga: Proses Ekshumasi Jenazah Brigadir J Diawasi Kompolnas dan Komnas HAM
Dirinya meminta pertanggungjawaban atas tewasnya anaknya tersebut.
"Ibu Putri, mana tanggungjawabmu, kita sama-sama ibu," ujarnya.
Tidak hanya sekali, Rosti meneriakkan nama Putri berkali-kali.
Pinta Keluarga kepada Tim Dokter Forensik: Cermati Luka Brigadir J di Bagian Rahang dan Kemaluan

Sebelum proses autopsi ulang dilakukan, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Simanjutak menggelar konferensi pers pada 00.05 WIB di RSUD Sungai Bahar.
Pada konferensi pers tersebut, Johnson menyampaikan rasa curiga keluarga terkait kondisi rahang, gigi,dan tenggorokan Brigadir J.
Baca juga: Jenazah Brigadir J Tiba di RSUD Sungai Bahar, Proses Autopsi Ulang Sedang Berlangsung
Selain itu, ia mengungkapkan agar tim dokter forensik agar berfokus pada luka yang beradadi wajah, belakang telinga, leher, hingga organ intim seperti kemaluan dan dubur.
"Ya di kemaluan itu penting dicek, kemudian ada permintaan khusus dari pihak keluarga di bagian tenggorokan, seperti dimasukkan sesuatu yang merusak tenggorokan, kemudian rahang dan gigi," ujarnya Rabu (27/7/2022)
Tidak hanya itu, Johnson juga menegaskan jaringan tubuh Brigadir Yosua dapat digunakan ketika memang diperlukan untuk penelitian lebih lanjut.
"Materi-materi (jaringan tubuh) itu akan dibawa ke Jakarta. Karena tidak bisa diselesaikan di Jambi," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jambi/Aryo Tondang/Suang Sitanggang)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi