Selasa, 30 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

10 Warga Sipil Tewas dalam Serangan di Papua, Amnesty: Keji dan Tak Bisa Dibenarkan!

Amnesty mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku di balik insiden serangan yang diduga dilakukan kelompok bersenjata

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
Istimewa via Tribun Papua
Proses evakuasi korban pembantaian oleh KKB dari Nduga ke Timika, Papua, Sabtu (16/7/2022). Sebanyak 10 warga sipil tewas dibantai Egianus Cs di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga. (Dok. Humas Polda Papua) 

”Kami sungguh menyayangkan kelompok ini membunuh Eliaser yang juga tokoh agama di Kampung Nogolait. Saat ini kami masih mengumpulkan data profesi korban dan kronologi insiden tersebut,” kata Faisal dikutip dari Kompas.id.

Ia menuturkan, status keamanan di Kenyam ditetapkan siaga satu atau tingkat kesiagaan tertinggi.

Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah diterjunkan ke Nduga untuk menghadapi kelompok Egianus.

”Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri telah menginstruksikan tim Satgas Gakkum melaksanakan upaya penegakan hukum dengan tegas dan terukur di Kenyam. Tim akan berupaya untuk mengamankan lokasi kejadian,” ujar Faisal.

Sejak Januari 2022 hingga 16 Juli 2022 total telah terjadi 45 kasus serangan KKB di Papua.

Kasus-kasus ini terjadi di Kabupaten Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Jayawijaya, dan Deiyai.

Dalam kasus-kasus tersebut terdapat korban dari aparat TNI, Polri, dan warga.

Dari aparat TNI, korban meninggal sebanyak 7 orang dan 12 orang luka, sedangkan anggota Polri yang meninggal 1 orang dan 2 orang mengalami luka-luka.

Sementara warga yang meninggal sebanyak 26 orang dan 6 orang luka-luka. Sementara korban tewas dari KKB sebanyak 3 orang.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan