Senin, 6 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Ketua RT: CCTV Diganti Aparat hingga Tahu Kejadian dari YouTube

Ketua RT menyayangkan CCTV di kompleksnya telah disabotase oleh aparat kepolisian setelah kejadian. Ia juga mengaku baru tahu kejadian dari YouTube.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda
Ketua RT kawasan rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto geram tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak terjadi, Rabu (13/7/2022). Ketua RT menyayangkan CCTV di kompleksnya telah disabotase oleh aparat kepolisian setelah kejadian. Ia juga mengaku baru tahu kejadian dari YouTube. 

Kemudian, Seno pun juga mengaku tersinggung atas perlakuan aparat kepolisian yang tidak memandangnya sebagai ketua RT.

Seno juga mengungkapkan, pihak kepolisian kerap memerintah petugas keamanan di kompleksnya tanpa melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT termasuk dirinya.

Baru Tahu Insiden Baku Tembak dari YouTube

Seno menegaskan insiden baku tembak ini baru diketahuinya justru ketika dirinya menontonnya di YouTube.

Sehingga tidak adanya laporan insiden ini begitu disesalkan oleh Seno.

"Sebetulnya terus terang saya justru membaca YouTube itu. Itu saya baru tahu loh, itu ada kaitannya dengan itu. Meskipun sebetulnya saya sudah agak ragu-ragu ada apa sih ini sebetulnya," tegasnya.

"Itulah yang saya sesalkan kenapa enggak dilapori soal kejadian itu," imbuh Seno.

Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (kiri) dan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak ajudan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (Kloase Tribunnews.com)

Sementara terkait peristiwa baku tembak itu, Seno mengatakan petugas keamanan kompleks yang sedang bertugas memang sempat mendengar bunyi letusan.

Hanya saja suara tersebut disangka berasal dari petasan lantaran saat itu menjelang adanya Hari Raya Idul Adha.

"Di sini ini biasanya menjelang Idul Adha atau tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api. Jadi semuanya pada saat itu menyadari bahwa mereka itu menganggap petasan, bukan tembakan."

"Sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu tidak ada tindak lanjut, biasa-biasa saja," ujar Seno.

Diwartakan Tribunnews sebelumnya, peristiwa baku tembak terjadi di kediaman Kadiv Propam Ferdy Sambo di Duren Tigas, Jakarta Selawata dan menewaskan ajudannya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat.

Menurut keterangan dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, insiden diduga berawal ketika Brigadir Yosua ditembak oleh Bharada E karena diduga melakukan pelecehan seksual kepada istri Ferdy Sambo diikuti dengan penodongan pistol.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujarnya Senin (11/7/2022).

Brigadir J tewas ditembak rekannya, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Brigadir J tewas ditembak rekannya, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022). (via TribunJambi.com)

Setelah itu, kata Ramadha, akibat diduga dilecehkan oleh Brigadir Yosua, kemudian istri Ferdy Sambo pun berteriak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved