Bursa Capres
Minta Puan Maharani Tak Diremehkan, Bambang Pacul: 7 Tahun Lalu Siapa Percaya Jokowi Jadi Presiden
Bambang Pacul mengingatkan agar jangan pernah meremehkan Puan Maharani. Politisi PDIP ini menyinggung keberhasilan Jokowi dipilih jadi Presiden 2 peri
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menceritakan rekam jejak Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani.
Pacul menjelaskan, Puan pertama kali diterjunkan ke lapangan oleh PDIP pada 2006 silam.
"Kemudian 2009 jadi caleg dulu kampanye di Solo sana. Kemudian menjadi anggota dewan, menjadi anggota wakil ketua fraksi, kemudian ketua fraksi, dan seterusnya," ujar Pacul kepada wartawan, Jumat (8/7/2022).
Pacul mengatakan, setelah itu Puan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). Baru setelah itu, Puan menjabat Ketua DPR RI.
"Ini kan sebuah perjalanan beliau sebagai seorang politisi," ucapnya.
Kemudian, Ketua Komisi III DPR RI itu menyinggung bagaimana awal mula Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi Presiden.
"Mohon maaf, saya pernah bertanya itu pas kampanye 1 Oktober 2018, 'apakah 7 tahun yang lalu dikau percaya Jokowi ini jadi Presiden?'. Enggak ada yang percaya," tutur Pacul.
Untuk itu, Pacul mengingatkan agar jangan pernah meremehkan seseorang.
Menurutnya, semua orang bisa menciptakan berbagai kemungkinan.
Baca juga: Alasan Puan Maharani Belum Temui Ketua Umum Partai Politik, Bambang Pacul: Dengar Suara PDIP Dulu
"Kadang cacing bisa sampai ke gunung. Susah diduga. Maka kita tak boleh takabur, kita tak boleh sombong. Kata orang Jawa, dijalani saja. Keinginan diupayakan, dijalani," katanya
Dia menjelaskan elektabilitas di berbagai lembaga survei menunjukkan kondisi saat ini, bukan saat yang sebenarnya pada 2024 nanti.
"Tidak usah khawatir kalau soal elektabilitas. Elektabilitas kan hari ini, pertempuran belum dimulai. Banyak hal, banyak faktor, kemenangan terdiri dari sekian banyak faktor. Termasuk kekalahan pun bukan hanya satu faktor," tandas Pacul