Jumat, 3 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Kata Pengamat soal Jokowi Reshuffle Kabinet, Berharap Menteri yang Fokus Pilpres 2024 Diganti

Berikut tanggapan sejumlah pengamat terkait isu reshuffle kabinet yang bakal dilakukan pada Rabu (15/6/2022) siang hari ini.

Penulis: Inza Maliana
Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah (Rakornas PIP) Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/06/2022). 

Menurut dia, masyarakat saat ini berharap pemerintah fokus pada penanganan gejolak ekonomi.

Berdasarkan penuturannya, hal ini juga patut digarisbawahi mengingat angka Covid-19 yang mulai naik kembali.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Presiden KSPSI: Saya Mendengar Ada Lima Menteri Diganti

Baca juga: Daftar Menteri dan Politisi yang Dipanggil ke Istana Menjelang Reshuffle Kabinet

Ia menekankan, jangan sampai masyarakat yang akan menanggung semuanya.

"Dengan alasan itu saka kira reshuffle memang sudah waktunya. Menter-menteri yang kurang berkinerja baik bisa digantikan dengan tokoh yang diharapkan bisa bekerja lebih baik," jelas dia.

Selain itu, Piter berharap menteri perdagangan selayaknya diganti.

Hal ini berkaitan dengan kegagalan dalam mengurus kebijakan mengenai sawit beberapa waktu lalu.

"Siapa saja yang akan diganti, Pak Presiden yang lebih tahu," tandasnya.

Sebut Reshuffle Harus Dilakukan Meski Terlambat

Sementara, pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan, wacana Presiden Jokowi melakukan reshuffle (perombakan) kabinet memang sudah mendesak.

Sebab menurutnya ada sejumlah menteri yang dia nilai tidak seirama dengan visi presiden.

"Memang terlambat, tapi bukan berarti tidak harus dilakukan. Reshuffle sudah sangat mendesak," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Salah satu sektor yang disoroti dari pemerintahan Jokowi, yang diharapkan segera melakukan reshuffle, adalah persoalan ekonomi.

Termasuk permasalahan kenaikan harga bahan pangan, salah satunya minyak goreng.

Bahkan, persediaan minyak goreng yang sempat langka juga membuat repot kalangan ibu rumah tangga hingga pelaku usaha kuliner.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti. (tangkap layar)

Kenaikan harga bahan pangan juga berimbas terhadap pengeluaran masyarakat yang sedang berupaya keluar dari kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved