Selasa, 7 Oktober 2025

Koalisi Partai Politik

Pilpres 2024 Diprediksi Jadi Pertarungan Tiga Poros Utama, Kubu Mana Saja dan Siapa Tokoh-tokohnya?

Pertarungan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Ada tiga poros yang diprediksi bertarung di Pilpres 2024.

Kolase Tribunnews.com
Pertarungan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi akan berlangsung sengit. Ada tiga poros yang diprediksi bertarung di Pilpres 2024. 

"Jadi kita tetap kerja ke bawah. Kita tidak terpengaruh oleh berbagai opini-opini tentang Pemilu 2024 yang menurut kami terlalu dini untuk diwacanakan," ujar Hasto.

Untuk itu, Hasto menyarankan kader PDIP agar mewacanakan persoalan-persoalan fundamental yang dihadapi bangsa Indonesia agar bisa dijawab oleh Capres yang akan datang.

"Lebih baik kita mewacanakan persoalan fundamental yang dihadapi bangsa ini dan yang harus dijawab oleh siapapun yang akan dicalonkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden yang akan datang," ungkap Hasto.

Sikap Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyarankan kepada para relawannya untuk tidak tergesa-gesa untuk urusan politik jelang Pilpres 2024.

Setelah menggunakan istilah ojo kesusu, Jokowi kembali menggunakan istilah lainnya dalam bahasa jawa, yakni ojo dumeh.

Awalnya, Jokowi meminta para relawannya untuk tak berlebih dalam berperilaku.

"Kita semuanya harus introspeksi. Saya sendiri juga merasa banyak kekurangan perlu introspeksi. Kita semua juga perlu melihat kekurangan diri kita itu apa," kata Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Relawan Tim 7 Jokowi Presiden di Ancol, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

"Jangan mentang-mentang 'aduh karena saya relawan Jokowi, sekarang yang kita dukung jadi presiden' menjadi mentang mentang. Ojo dumeh. Kalau orang jawa bilang ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku. Jangan mentang-mentang dalam berperilaku," lanjutnya.

Siapa pun yang akan didukung pada 2024, kata Jokowi, berasal dari suara masyarakat di bawah.

Jokowi akan mendengarkan masukan relawan soal sosok yang didukung di 2024 dan diputuskan bersama.

"Tugas bapak dan ibu semuanya mendengarkan. Nanti kalau momentumnya sudah tepat, saya akan ajak bicara lagi. Kita ketemu lagi. Saya akan bertanya kepada Bapak-Ibu, Saudara semuanya: siapa? Saya akan bertanya siapa? Sehingga itu nanti akan menjadi keputusan bersama. Bukan keputusan saya, tapi keputusan relawan kita," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved