Senin, 6 Oktober 2025

Soroti Kehadiran Uu dan Desy Ratnasari di Rakerda Golkar Jabar, Ini Pandangan Pengamat Politik

pengamat politik Natalis Situmorang, hal itu menunjukkan kuatnya persatuan di antara partai-partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Editor: Wahyu Aji
Istimewa
 Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily, Ketua DPW PAN Jawa Barat Desy Ratnasari, dan Ketua DPP PPP yang juga Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berfoto bersama dalam acara pelantikan DPD Golkar Jawa Barat di Sentul, Bogor, Jumat (3/6/2022) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadirnya dua petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Desy Ratnasari selaku Ketua DPW PAN Jawa Barat dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Wakil Ketua PPP pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkas) Jawa Barat, pada Jumat, menjadi perhatian.

Dalam kacamata pengamat politik Natalis Situmorang, hal itu menunjukkan kuatnya persatuan di antara partai-partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Natalis menilai, hal tersebut juga membuktikan bahwa semua unsur di KIB siap berkolaborasi menyukseskan misi KIB hingga akar rumput.

“Dengan hadirnya petinggi dua parpol anggota KIB, itu dengan tegas menunjukkan bahwa solidaritas dan soliditas di internal koalisi sangat kuat. Semua itu merupakan modal awal yang signifikan dalam mencapai apa yang menjadi misi koalisi,” ujarnya, dalam keterangannya, Sabtu (4/6/2022).

Natalis mengingatkan, pada ajang pemilihan umum (Pemilu) 2024, terutama pemilihan presiden (Pilpres), kerja-kerja nyata yang langsung berhubungan dengan rakyat di akar rumput, kian menjadi keniscayaan.

Hal tersebut terjadi karena komunikasi lewat perantara, terutama medsos, ditengarai sudah mulai menunjukkan penurunan dampak yang cukup signifikan.

Semua itu, lanjut dia, tampaknya terjadi karena maraknya pencitraan selama dua Pemilu terakhir, yang membuat sebagian kalangan masyarakat di akar rumput seolah merupakan pengelabuan.

“Dengan fakta kian kritisnya masyarakat terhadap apa yang mereka anggap sebagai pencitraan, kerja-kerja nyata yang langsung membumi di akar rumput menjadi hal yang tak bisa dinafikan,” ucap Natalis.

Ia mengatakan, dirinya mencermati bahwa hubungan di antara para petinggi parpol-parpol anggota KIB merupakan hubungan antarpersonal yang hangat.

Baca juga: Pengamat Ini Prediksi Nama Capres yang Dimaksud Jokowi Justru Mengarah ke Moeldoko, Ini Alasannya

“Lihat saja yang terjadi pada acara Pelantikan dan Rakerda DPD Partai Golkar Jabar di Bogor, belum lama ini,” kata Natalis.

“Tidak hanya dari ungkapan pernyataan yang terlontar, gestur Uu Rizhanul Ulum dan Desy Ratnasari saat berkomunikasi dengan para petinggi Partai Golkar menunjukkan bahwa hubungan di antara mereka benar-benar ‘hubungan dari hati’,“ imbuhnya.

Natalis menunjuk poin penting pernyataan Uu tentang KIB.

"Bila Pak Uu hanya hanya sekadar bilang bahwa dirinya mendukung Koalisi Indonesia Bersatu sebagaimana yang beliau katakana, itu wajar saja dan normatif sebagai kader PPP,” terang Natalis.

“Tetapi menyebut KIB sebagai anugerah bagi partainya, ditambah dengan pernyataan kesiapan untuk bekerja keras dan teguh dalam kebersamaan untuk mencapai misi koalisi, itu jelas menunjukkan tekad kuat untuk berjuang bersama," tambahnya.

Sementara di sisi lain, pernyataan Desy pun menurutnya datang dari hati yang tulus.

“Lihat pernyataan Mbak Desy, yang menegaskan soal Sohib Lama Berkolaborasi Kembali (SLBK). Artinya, sebagai politisi mereka telah lama saling kenal baik, sehingga yang ada di depan tinggal bekerja dan berjuang bersama dalam misi dan tujuan koalisi,” kata Natalis.

Apalagi, sambungnya, dalam kesempatan itu pun Desy menyebut dengan tegas kemurnian politik yang mesti dikedepankan di antara merea.

“Teh Desy bilang, kolaborasi dalam kegiatan politik KIB itu mengedepankan politik hati yang bisa mengasah empati untuk berbagi kepada negeri," jelas Natalis, menunjuk poin pernyataan Desy.

Namun yang paling penting yang bisa dilihatnya di acara tersebut, menurut Natalis, adalah kerendahhatian Partai Golkar dalam posisinya sebagai pemilik suara terbesar dalam koalisi.

Hal itu kata Natalis terungkap jelas tidak hanya pada cara dan gestur Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam berkomunikasi dengan para petinggi parpol anggota KIB, tidak hanya saat di Sentul. Kerendahhatian itu juga tersirat pada perlakuan Golkar terhadap posisi PAN dan PPP.

Baca juga: Moeldoko: saatnya Sorgum Dibudidayakan Luas

“Pak Airlangga mengatakan, KIB dibentuk karena tiga partai ingin bersinergi dari hati. Itu artinya,Golkar benar-benar menghargai peran dan posisi partai-partai lain dalam koalisi, tidak sok besar sendiri,” ujarnya.

Pada acara tersebut memang Airlangga mengatakan, dengan sinergi dari hati yang mendasari dasar pembentukan KIB, tidak ada pihak manapun yang bisa memecah soliditas Golkar, PAN, dan PPP.

“Kalau sinergi dari hati tidak ada yang bisa memecah kita, tidak ada yang bisa bayar kita, tidak ada yang bisa nakut-nakuti kita, tidak ada satu kekuatanpun yang bisa melawan soliditas kita,” ucap Airlangga saat memberi pidato di acara tersebut. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved