Senin, 6 Oktober 2025

Aplikasi Trading Ilegal

Bareskrim Segera Periksa Dua Artis Ini Terkait Kasus Robot Trading DNA Pro

Bareskrim Polri menyampaikan pihaknya berencana memanggil musisi Marcello Tahitoe alias Ello dan artis Choky Sitohang terkait dugaan kasus investasi

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Direktur Utama PT DNA Pro Academy Daniel Abe saat dihadirkan dalam rilis di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri menyampaikan pihaknya berencana memanggil musisi Marcello Tahitoe alias Ello dan artis Choky Sitohang terkait dugaan kasus investasi bodong robot trading DNA Pro dalam waktu dekat ini.

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyampaikan seluruh pihak yang terkait dengan kasus tersebut nantinya bakal diproses pemanggilan.

"Ya semua kita akan panggil, sekali lagi apabila ada keterkaitan," kata Whisnu kepada wartawan, Sabtu (28/5/2022).

Namun begitu, Whsinu masih belum merinci terkait jadwal pemeriksaan Ello. Hal yang pasti keduanya bakal diproses pemeriksaan dalam waktu dekat ini.

"Kita masih melakukan pendalaman. Kalau itu terkait maka kita akan panggil, seperti Ello akan kita panggil," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap kerugian yang dialami korban kasus investasi bodong robot trading DNA Pro mencapai Rp551,725 miliar. Hal itu berdasarkan kerugian korban yang telah melapor ke penyidik Bareskrim.

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan memyampaikan bahwa total korban DNA Pro yang telah melapor ke Bareskrim Polri telah mencapai 3.621 orang.

Baca juga: Tiga Buronan Kasus Robot Trading DNA Pro Belum Tertangkap, Ini Peran Mereka

"Saat ini korban yang melapor ke Mabes Polri kurang lebih sudah 3.621 korban. Dengan total kerugian kurang lebih Rp551.725.456.972. Artinya dari tiga ribuan sekian, total keugian yang disampaikan kepada Polri kurang lebih sekitar Rp551 miliar," kata Whisnu di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Dalam kasus ini, Whisnu menjelaskan pihaknya telah menetapkan 14 tersangka dalam kasus DNA Pro. Sementara itu, ada orang petinggi perusahaan DNA Pro itu yang kini masih berstatus buronan. 

"Ada 11 tersangka yang sudah ditangkap dan tiga tersangka masih dalam pencarian yang diduga ada di luar negeri," jelasnya.

Dijelaskan Whisnu, tersangka yang telah ditangkap adalah Daniel Piri alias Daniel Abe yang menjabat sebagai Direktur Utama PT DNA Pro Academy. Adapun sisanya menjabat sebagai Founder di DNA Pro.

Mereka adalah Rudi Kusuma, Robby Setiadi, Dedi Tumiadi, Yosua Trisutrisno, Franky Yulianto, Russel, Jerry Gunandar, Stefanus Richard, Hans Andre, dan Muhammad Asad. 

"Yang sudah dikirim 3 berkas dengan 4 tersangka. Akan bergerak terus untuk percepat kita akan selesaikan," jelas dia.

Dalam kasus ini, kata Whisnu, skema bisnis dan robot trading DNA Pro yang dijalankan para tersangka diduga manipulatif. Lalu, robot trading itu dilakukan dengan skema ponzi atau piramida. 

"Keuntungan yang didapat member sebenarnya keuntungan yang pura-pura, manipulatif," jelasnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved