Bursa Capres
Ingin Menangkan Pilpres, Airlangga Disarankan Ambil Wakil Perempuan
Partai Golkar, PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi pada pemilu 2024, mendatang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar, PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi pada pemilu 2024, mendatang.
Kerja sama tiga parpol itu dibuka dengan pertemuan antara Ketua Umum Golkar
Airlangga dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta.
Ketiga partai itu pun menamakannya sebagai Koalisi Indonesia Bersatu.
Saat ini, nama yang muncul sebagai calon presiden adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Lalu, bagaimana peluang tokoh yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut?
Baca juga: PAN Ajukan Nama Zulkifli Hasan di Koalisi Indonesia Bersatu, Berduet dengan Airlangga?
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional R. Siti Zuhro menyatakan bahwa peluang Airlangga Hartarto (AH) sangat terbuka untuk ikut Pilpres 2024.
Menurut Zuhro, AH perlu menggandeng sosok yang bisa mendongkrak keterpilihannya.
Ia pun menyampaikan sosok yang tepat untuk mendampingi Airlangga adalah sosok yang berprestasi dan diakui publik secara luas, serta tidak tersangkut pelanggaran etika dan hukum atau terkait korupsi.
Zuhro juga menyebut, sosok perempuan bisa jadi pertimbangan mitra koalisi jika ingin memajukan Airlangga.
"Calon perempuan bisa dipertimbangkan untuk memenangkan pilpres," kata Zuhro saat dihubungi media, Senin (23/5/2022).
Selain itu, Airlangga juga perlu menunjukkan karya-karyanya yang bermanfaat bagi rakyat. Terutama, dalam mengatasi masalah rakyat.
Terkait elektabilitas Airlangga, Zuhro menyebut, sejauh ini mesin Partai Golkar belum dihidupkan secara total karena pendaftaran capres-cawapres baru akan dilakukan September 2023.
Menurutnya, ketika mesin partai berlambang pohon beringin itu sudah dihidupkan dan dimaksimalkan, tidak tertutup kemungkinan tingkat preferensi dan kesukaan serta dukungan terhadap Airlangga bisa meningkat.
Baca juga: Airlangga: Koalisi Partai Golkar, PAN, dan PPP Sudah Penuhi Syarat untuk Ajukan Capres
"Artinya, mesin Partai Golkar dan koalisinya harus mensosialisasikan secara intensif dan substantif paslon AH. Apa yang ingin dilakukan bila jadi presiden. Sejauh mana janji itu bisa dikonkritkan," jelasnya.
Mengenai koalisi yang dibangun Golkar bersama PAN dan PPP, Zuhro mengatakan kekuatan mereka sudah sangat cukup untuk menghadapi Pilpres 2024.
Memang, dari perolehan kursi, Golkar mempunyai 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Jika ditotal, perolehan kursi ketiga partai itu adalah 148 kursi.
Salah satu syarat mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024 adalah memenuhi ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen kursi di DPR.
Dengan 148 kursi, ketiga partai tersebut sudah memenuhi persyaratan yaitu minimal 115 kursi, dari total 575 kursi di DPR.
Apalagi, kata Zuhro, posisi Golkar sebagai partai besar sangat menguntungkan karena tidak perlu berkoalisi dengan banyak partai untuk mengusung capres-cawapres.
"Golkar cukup berkoalisi dengan satu partai menengah, sudah bisa mengusung capres-cawapres," jelas Profesor Riset BRIN ini.