Bursa Capres
Pengamat Sebut AHY 'Tebar Jaring' Cari Partner Koalisi di Pemilu 2024
Apa yang dilakukan AHY berkomunikasi dengan kedua ketua umum parpol itu bagian upaya penetrasi politik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai 'tancap gas' dalam mempersiapkan diri di Pemilu 2024.
AHY mulai melakukan komunikasi dan penjajakan politik dengan jajaran elit partai lain. Mulai dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Pengamat politik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut, apa yang dilakukan AHY berkomunikasi dengan kedua ketua umum parpol itu bagian upaya penetrasi politik.
Dimana, AHY sedang melakukan penjajakan komunikasi dan membuka kemungkinan koalisi di 2024 dengan partai tersebut.
"Tentu untuk melakukan sinergi politik plus melakukan penjajakan soal kemungkinan koalisi di Pemilu 2024 yang akan datang," kata Adi Prayitno saat dihubungi Tribunnews, Senin (9/5/2022).
Adi juga menilai, apa yang dilakukan AHY itu tentu sangat rasional.
Pasalnya, Partai Demokrat saat ini partai menengah dan terlempar menjadi partai menengah setelah sebelumnya menang di Pemilu 2009.
Terlebih, kata Adi, elektabilitas AHY tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan.
"Belum pernah dalam 3 besar maupun 4 besar (nama AHY muncul di survei), kira-kira begitu," ucap Adi.
Baca juga: Pertemuan Airlangga dan AHY Jadi Sinyal Positif Menuju Kontestasi Pilpres 2024
"Dalam konteks itu dilihat, AHY cukup aktif melakukan penetrasi ke ketum-ketum parpol lain, tentu sebagai upaya mencari patner koalisi di 2024. Apalagi AHY diproyeksikan maju oleh Partai Demokrat," tambahnya.
Adi juga menyoroti sejumlah peryataan AHY yang menyebut, bahwa Surya Paloh dan Airlangga Hartarto punya kedekatan khusus dengan ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Adi, hal itu disampaikan AHY sebagai upaya membuka kembali pengalaman histori saat SBY menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.
Sehingga, ia menyebut, AHY mencoba menebar jaring koalisi dengan mengenang histori masa lalu.
"Namanya orang sedang menebar jaring kemungkinan koalisi. Tapi juga ingat bahwa Nasdem dan Golkar itu selama 10 tahun ini tidak jalan dengan Partai Demokrat. Memilih sebagai oposisi dan sementara dua parpol di koalisi. Dan persaingannya juga sangat terasa," jelas Adi.