Kamis, 2 Oktober 2025

Pilih Emil Dardak di Jatim, Demokrat: AHY Hapus Politik Uang di Partai

Keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih Emil S Dardak sudah tepat dan sudah sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat.

Editor: Johnson Simanjuntak
Wartakota/Nur Ichsan
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih Emil Dardak sudah tepat dan sudah sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Musda Demokrat Jawa Timur untuk mengusulkan calon Ketua DPD terbaik.

"Bukan dalam konteks menang-menangan suara karena masih ada tahapan fit & proper test setelah musda," kata Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulis di terima Tribunnews, Jumat (22/4/2022).

Koordinator Juru Bicara Demokrat ini mengatakan, tahapan fit dan proper test dimunculkan dan disepakati di AD/ART Partai Demokrat.

Karena, kata Herzaky, di waktu lampau keunggulan suara yang diperoleh ketua terpilih di musda ada indikasi dan fakta terjadinya money politics. 

"AHY berupaya menghapus money politics di Partai Demokrat dengan memastikan pelaksanaan tahapan fit & proper test sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020," jelasnya.

Herzaky menjelaskan, untuk pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat Jatim sendiri, ada beberapa pertimbangan strategis mengapa Emil E Dardak yang dipilih. 

Pertama, Emil pernah menjadi bupati. Lalu, saat ini dia sedang mengemban amanah wakil gubernur. 

Baca juga: AHY Sebut Tak Ada yang Dilanggar soal Emil Dardak Ditetapkan Ketua DPD Demokrat Jatim

"Sementara, Bayu sendiri baru menjadi anggota DPRD Provinsi. Jelas, pengalaman di dunia politik jauh lebih matang Emil dibandingkan Bayu," ucapnya.

Kedua, saat fit dan proper test yang direkam oleh Partai Demokrat, wujud pengalaman Emil Dardak tampak ketika dia lebih menguasai persoalan, pemetaan persoalan. maupun usulan solusi, termasuk rencana membirukan Demokrat di Jatim. 

"Demokrat sendiri sebelum era Pakde Karwo, pernah menjadi nomor 1 di Jawa Timur. Sedangkan di sekarang di peringkat kelima," terangnya.

Dikabarkan sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari internal Partai Demokrat Jawa Timur

Salah seorang kader mereka, Bayu Airlangga memutuskan mundur dari partai berlambang bintang mercy tersebut.

Musabab mundurnya Bayu disebutkan lantaran efek dinamika penentuan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.

Diketahui, Bayu pada forum Musda di Surabaya menjadi calon ketua dengan mengantongi dukungan dari 25 DPC. 

Namun, DPP dalam keputusannya memilih Emil Elestianto Dardak menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim definitif.

Dalam keterangannya, Bayu menyatakan saat ini dirinya telah mundur. 

"Saya memutuskan mundur dari Partai Demokrat per hari Kamis, 21 April 2022," kata Bayu dikutip dari TribunJatim.

Menantu Soekarwo (Pakde Karwo) itu menyatakan keputusan tersebut telah bulat.

Bayu mengaku mundur karena merasa terzalimi dengan hasil Musda Demokrat Jatim. 

Sekalipun dia tak memungkiri pasca pengumuman itu, dirinya beberapa kali ditawari sejumlah jabatan pengurus di Demokrat Jatim.

"Saya terima kasih kepada seluruh DPC, dan khusus kepada Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono), matur nuwun yang selama ini telah mau turun dan mendengar aspirasi dari akar rumput Demokrat di Jatim," ucapnya.

"Saya mohon maaf juga kepada seluruh keluarga besar partai Demokrat jikalau ada perbuatan saya yang tidak sengaja kurang berkenan," ungkap Bayu. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved