Minggu, 5 Oktober 2025

Jokowi Didemonstrasi

BEM Se-Bogor Raya Beri Waktu 3 x 24 Jam Kepada Presiden Jokowi Jawab Tuntutan Mahasiswa

Aliansi BEM Se-Bogor memberikan waktu kepada Presiden Joko Widodo 3 x 24 jam menjawab tuntutan mahasiswa.

Editor: Erik S
TribunnewsBogor.com/Reynaldi Andrian Pamungkas
Aliansi mahasiswa yang hendak unjuk rasa menuju depan istana Bogor diadang aparat kepolisian, Jumat (8/4/2022) 

Bahkan, aksi ini akan terintegrasi langsung dengan kabar adanya aksi Nasional tanggal 11 April mendatang di Jakarta.

Baca juga: Aksi Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode Pecah di Sejumlah Daerah, Bogor, Tasikmalaya & Makassar Ricuh

"Apabila petisi kami tidak didengar atau digubris bahkan tuntutan tiga periode disetuji amandemen, mahasiswa dan gabungan aliansi lainnya akan melesat dan melakukan aksi yang lebih besar," katanya.

"Mungkin momentum tanggal 11 tersebut. Gerakannya sama sebenarnya poinnya. Mankannya kami kasih Ritme 3x24 jam," tandasnya.

Tuntutan Terus Mengalir dari Orator

Sebelum membubarkan diri usai petisi dari gabungan aliansi mahasiswa yang menakaman diri 'Bogor Menggugat Istana' diterima perwakilan Istana Bogor, para orator yang berasal dari kelompok massa aksi terus lantang menyuarakan tuntutannya.

Berbagai cara orator lakukan supaya tuntutan mereka sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.

Tidak peduli gender, perempuan dan pria saling bergantian menyampaikan orasi.

Baca juga: BEM Nusantara Belum Putuskan Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa Senin Pekan Depan

Orasi itu diisi aksi pembacaan puisi, aksi nyeleneh, terus bergulir dari atas mobil pick up yang didesain dengan pengeras suara itu.

"Apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya cuma mengibuli. Apa guna banyak baca buku kalau hanya hanya mengibuli," ucap salah satu orator perempuan diatas mobil pick up.

"Apa kabar para aparat dan mafia minyak. Apa kabar. Baik-baik saja bukan," selorohnya sambil dijawab massa aksi lainnya dengan tepuk tangan.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro yang ikut hadir dalam pengamanan massa aksi melonggarkan massa aksi untuk maju sedikit dari posisi awal.

"Kami berikan kelonggaran untuk adik adik maju kedepan," katanya.

Meski begitu, Susatyo pun mengingatkan agar kelompok massa aksi ini tetap memperhstikan kelompoknya.

"Bagi yang tidak memakai almamater kami tidak akan layani. Kami hanya melayani mahasiswa," tegasnya.

Warga hingga pengamen ondel-ondel terjebak

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved