Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Pakar Kesehatan: IKN Baru Harus Dipersiapkan dengan Prinsip Ketahanan terhadap Pandemi di Masa Depan

Pakar kesehatan FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kepindahan ibu kota negara baru (IKN) perlu memperhatikan aspek kesehatan.

YouTube Sekretariat Presiden
Prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupetan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dihadiri 34 gubernur dan 15 tokoh masyarakat Kalimantan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar kesehatan FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kepindahan ibu kota negara baru (IKN) perlu memperhatikan aspek kesehatan.

IKN yang dibangun di pulau Kalimantan tentu mempunyai pola epidemiologi berbeda.

Terlebih pandemi seperti ini, mengharuskan setiap negara memiliki penyakit menular di masa mendatang.

"Kalimantan terkenal dengan hutan dan kehidupannya. Dalam kaitannya dengan penyakit menular maka setidaknya ada 4 hal yang patut jadi perhatian pada IKN."

Baca juga: Asal Tanah dan Air yang Dibawa Ganjar hingga Ridwan Kamil ke IKN Nusantara

Pertama, berbagai vektor yang sudah ada di habitat setempat, termasuk di hutan sekitarnya, termasuk antisipasi penyakit yang ditularkan vektor atau vector borne disease," katanya dalam pesan elektronik yang diterima, Senin (14/3/2022).

Antisipasi kedua tentang perubahan lingkungan yang mungkin terjadi, yang dapat diantisipasi dengan kajian lingkungan dan dampaknya pada pola penyakit menular.

Antisipasi ketiga, perlu dikaji tentang penyakit apa saja yang endemi di daerah IKN Nusantara serta daerah tetangganya, serta analisa retrospektif dan surveilans prospektifnya secara amat intensif, baik sampai kota mulai beroperasi dan juga sampai tahun-tahun kedepannya.

Antisipasi keempat, IKN ini tentu akan dibangun dengan prinsip ketahanan terhadap pandemi di masa datang, pandemic resilient city.

Baca juga: Anies Jadi Orang Pertama yang Serahkan Tanah dan Air ke Jokowi di Titik Nol Kilometer IKN

Untuk itu, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan di IKN, yakni memilih energi bersih atau Choose Clean Energy, kedua ketersediaan transportasi umum yang baik.

Ketiga investasi pada kesehatan digital digital health.

"Langkah keempat mengimplementasikan Internet of Thing – IoT yang akan amat berpengaruh pada bidang kesehatan. Serta kelima adalah senantiasa memonitor derajat polusi udara di IKN baru," imbuh Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.

Aspek kesehatan sangat penting dipertimbangkan sejak awal mulai dari menjamin ketersediaan air bersih dan pelaksanaan hygiene dan sanitasi, sarana aktivitas fisik, yang mempromosikan gaya hidup non-sedentari, harus tersedianya berbagai jenis makanan dengan kalori yang cukup dan kaya nutrient esensial yang memadai.

"Keempat aspek istirahat secara berkala dan wajar, kelima tentang ketahanan emosional (emotionally resilience) untuk meningkatkan kemampuan untuk menangani stress," imbuh Prof Tjandra.

Serta keenam tentang spiritualitas, baik tentang agama dan juga aspek sosial.

Ketujuh tentang lingkungan hidup dan harmoni yang baik antar warga dan dengan lingkungan sekitar.

Aspek kedelapan tentang pekerjaan dan pendapatan finansial.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved