Senin, 6 Oktober 2025

Harlah ke-99 NU, Wapres Berharap Nahdlatul Ulama Jadi Lokomotif Perbaikan

Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi yang besar karena terdiri atas berbagai elemen masyarakat, di antaranya para ulama

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
BPMI Setwapres
Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir NU Ke-99 melalui konferensi video, Kamis (17/2/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi yang besar karena terdiri atas berbagai elemen masyarakat, di antaranya para ulama, intelektual/cendekiawan nasional maupun internasional, serta jaringan profesional dari kalangan pengusaha dan profesi lainnya.

Oleh karena itu, NU harus dapat mengoptimalkan potensi besar tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk membuat perbaikan di berbagai sektor.

“Tantangannya bagaimana mengonversi potensi itu menjadi suatu kekuatan dan bagaimana menjadikan potensi yang dimiliki NU sebagai lokomotif gerakan perbaikan” kata Wakil Presiden Maruf Amin dalam orasi ilmiahnya pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir NU Ke-99 melalui konferensi video, Kamis (17/2/2022).

Hal ini menurut Wapres sejalan dengan tujuan didirikannya NU yaitu sebagai gerakan untuk memperbaiki umat atau dikenal dengan jam’iyatul ishlahih (organisasi perbaikan).

“Nahdlatul Ulama adalah harakatul ulama fii ishlahil ummah, gerakan ulama dalam memperbaiki umat, diniyyatan wa ijtimaiyatan, baik menyangkut masalah keagamaan maupun masalah kemasyarakatan. Kemasyarakatan tentu menyangkut soal ekonomi, soal budaya, soal politik, dan semua aspek kemasyarakatannya,” ujarnya.

Wapres pun mengingatkan, bahwa yang tidak kalah penting dari upaya menjadikan NU sebagai lokomotif gerakan perbaikan adalah para pemimpin NU harus dapat berperan sebagai muharrik (penggerak).

Baca juga: Terima Pengurus Rabithah Alawiyah, Wapres: Wujudkan Kemaslahatan Masyarakat dan Sinergi Antarlembaga

“Hendaklah para pemimpin di dalam tubuh NU sendiri, baik di pusat, wilayah, maupun di daerah, cabang, sampai ranting, mereka berfungsi sebagai muharrik, sebagai penggerak, sebagai “dinamo” yang bisa menggerakkan untuk memberikan kemanfaatan umat dan bangsa,” tutur Wapres.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, NU juga dapat berkontribusi tidak hanya memberikan sumbangsih pemikiran di tingkat nasional, tapi juga global.

“NU ke depan (diharapkan) memberikan kontribusi, baik untuk tingkat nasional kehidupan kita berbangsa, bermasyarakat, dan juga dalam perannya di tingkat global dalam membenahi berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia,” imbuh Wapres.

Wapres pun berharap agar seluruh pemimpin NU dan semua nahdliyin-nahdliyat sehat, semangat, dan istiqamah dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan, serta terus juga mengawal perjalanan bangsa Indonesia menuju cita-cita mulia serta selalu mendapat ridha Allah SWT.

“Sekali lagi, Selamat Hari Lahir ke-99 Nahdlatul Ulama (NU). Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya, meridai semua upaya yang kita lakukan,” tutupnya.

Baca juga: Soal Pembentukan HIPMI Syariah, Wapres Maruf Amin: Insyaallah Saya Dukung Penuh

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar NU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa dalam kurun waktu lebih kurang dua bulan kepengurusan PBNU yang baru terbentuk, telah banyak kerja sama yang dijalin dengan berbagai pihak, khususnya dengan sejumlah kementerian, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta dalam proses kerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Kita akan menjalankan program peremajaan sawit rakyat yang potensial melibatkan sekurang-kurangnya melibatkan 130 cabang, pembangunan kampung nelayan di 90 titik di seluruh Indonesia," kata dia.

"Baru saja kita tanda tangani dengan dua kementerian yang Insya Allah akan kita bangun 250 BUMNU (Badan usaha milik NU) dan akan kita didik sekurang-kurangnya 10.000 wirasantri. Ini semua adalah hasil kita menyatakan diri bahwa kita terbuka untuk semua, demi kemaslahatan yang lebih besar dan barakah,” ujar Gus Yahya.

Baca juga: Rais Syuriyah PBNU: Wayang Hanya Alat, Tidak Ada Hukum yang Melekat di Dalamnya

Hadir dalam acara tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Muhammad Imam Aziz.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved