Kamis, 2 Oktober 2025

Imlek

Sejarah Perayaan Tahun Baru Imlek, Sempat Dihapus pada Tahun 1912

Tahun Baru China atau juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek mengalami proses perkembangan yang panjang. Berikut sejarah Tahun Baru Imlek.

Tribunnews/JEPRIMA
Warga keturunan Tionghoa saat melakukan sembahnyang di Kim Tek Le atau Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (11/2/2021). Simak sejarah Tahun Baru Imlek yang sempat dihapus pada 1912. 

1912 hingga Sekarang: Tahun Baru Gregorian & Tahun Baru Imlek dirayakan

Pada tahun 1912, pemerintah memutuskan untuk menghapus Tahun Baru Imlek dan kalender lunar, tetapi mengadopsi kalender Gregorian sebagai gantinya.

Namun, masyarakat tidak mau mengubah tradisi, sehingga kebijakan tersebut tidak berhasil dijalankan.

Sebuah kompromi dibuat bahwa kedua sistem kalender disimpan, dan kalender Gregorian digunakan di pemerintahan, pabrik, sekolah dan organisasi lain sementara kalender lunar digunakan untuk festival tradisional.

Hari pertama dalam kalender Gregorian, Hari Tahun Baru, disebut Yuandan, sedangkan hari pertama dalam kalender lunar disebut Chunjie (Festival Musim Semi), yang merupakan Tahun Baru Imlek yang dirayakan secara luas.

Setelah tahun 1949, Festival Musim Semi terdaftar sebagai hari libur nasional, dan orang-orang mendapat hari libur kerja dan sekolah.

Sekarang, Imlek adalah festival tradisional terpenting di Tiongkok.

Banyak kebiasaan lama yang diwarisi dari sejarah Tahun Baru Imlek yang panjang.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait Tahun Baru Imlek lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved