Menko PMK Minta Masjid Istiqlal Kerjasama dengan DMI Beri Standardisasi Masjid di Indonesia
Muhadjir mengatakan Masjid Istiqlal sebagai masjid negara perlu memberikan standardisasi untuk masjid-masjid yang berada di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Masjid Istiqlal menjadi pusat bagi masjid di Indonesia.
Dirinya mengatakan pemerintah sangat mendukung pengembangan Masjid Istiqlal.
"Ini sesuatu yang sangat baik untuk kita dukung bersama-sama. Masjid Istiqlal ini harus menjadi semacam titik sentripetal dari seluruh masjid yang ada di Indonesia. Termasuk masjid di luar negeri. Kalau ini bisa dikembangkan saya kira ini sangat bagus," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Penjambretan di Depan Masjid Koja Terekam CCTV, Pelaku Kalungkan Senjata Tajam ke Leher Korban
Baca juga: Bersama Mensos hingga Kepala BNPB, Wapres Tinjau Lokasi Terdampak Bencana Gempa Bumi di Pandeglang
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadjir saat menghadiri Rapat Kerja Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Pusat, pada Rabu (19/1/2022).
Ketua Dewan Pengarah BPMI ini mengatakan Masjid Istiqlal perlu berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Mungkin perlu ada kolaborasi dengan DMI sehingga antara dua kekuatan ini bisa disinergikan, dan bisa saling mengisi di mana yang mesti diperankan Masjid Istiqlal dan DMI," tuturnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: KPK OTT Panitera dan Pengacara di Surabaya
Baca juga: Seorang Hakim Turut Diamankan dalam OTT KPK di Surabaya
Selain itu, Muhadjir mengatakan Masjid Istiqlal sebagai masjid negara perlu memberikan standardisasi untuk masjid-masjid yang berada di Indonesia.
Seperti standardisasi untuk imam dan mubaligh, serta standardisasi tata kelola, organisasi, maupun substansi yang menjadi inti dari masjid Indonesia.
"Bagaimana kita bisa menetapkan masjid-masjid di Indonesia memiliki standar. Ini perlu dibicarakan dengan Pak Jusuf Kalla (Ketua DMI)," pungkas Muhadjir.