Penanganan Covid
Antisipasi Penyebaran Omicron, Evaluasi PPKM Jawa-Bali Dilakukan Seminggu Sekali
Perpanjangan PPKM Jawa-Bali kembali dilakukan seminggu sekali untuk dapat mengantisipasi perkembangan Omicron yang begitu cepat.
Data ini disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.
Ia merinci mayoritas kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yakni sebanyak 569 kasus dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus.
Baca juga: Kasus Omicron Terus Bertambah, Epidemiolog: Waspada tapi Jangan Panik
Selain itu Nadia juga menjelaskan pelaku perjalan luar negeri yang terinfeksi Omicron adalah mayorita berasal dari Arab Saudi, Amerika, Malaysia, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Hal ini pun membuat Nadia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan agar mencegah paparan Covid-19.
“Kita tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan karena Omicron cenderung tidak bergejala, dan mendorong pemerintah daerah melakukan 3T untuk melokalisir potensi terjadinya cluster atau lonjakan kasus,” ucap Nadia.
Kemudian Nadia juga menjabarkan untuk setiap kasus positif Omicron saat ini harus diisolasi di Wisma Atlet maupun rumah sakit rujukan.
Namun jika jumlah kasus Omicron semakin meningkat maka Kemenkes mengarahkan pasien untuk isolasi mandiri di rumah.
Untuk isolasi mandiri dijelaskan oleh Nadia akan diawasi secara ketat oleh puskesmas, fasilitas pelayanan kesehatan setempat dan pelayanan telemedicine.
“Penguatan Whole Genome Sequencing (WGS) juga terus dilakukan serta pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi harus diperkuat sebagai bagian dari upaya untuk melakukan tracing dan melokalisasi secara cepat jika ada kasus Omicron," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Zintan Prihatini)
Artikel lain terkait penanganan covid