Kamis, 2 Oktober 2025

Kritik GMPG soal Elektabilitas Airlangga Harus Jadi Autokritik bagi Golkar

Kritik Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) soal masih rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto harus menjadi atensi.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan pidato sambutan dalam konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jatim di Kantor Graha Beringin Golkar provinsi Jawa Timur, Rabu (12/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) soal masih rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto harus menjadi atensi.

Sebab hal ini diyakini bakal berdampak terhadap citra partai berlogo partai beringin ini di Pemilu mendatang.

"Apa yang disampaikan GMPG merupakan autokritik yang bagus untuk Airlangga dan Partai Golkar," ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Pernyataan senada disampaikan pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Usni Hasanudin.

Menurut Usni, kenyataan ini harus jadi konsern Golkar lantaran pendekatan yang dilakukan untuk mengerek tingkat keterpilihan Airlangga sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 belum memubahkan hasil maksimal.

"Apa yang disampaikan GMPG itu kan sesuai dengan hasil survei sejumlah lembaga, capaian Partai Golkar, dan pengalaman yang mereka rasakan selama ini. Jadi itu tidak bisa dinafikan. para elite Partai Golkar harusnya mulai mereformulasi strateginya jika memang ingin mengusung kadernya sebagai capres," tuturnya.

Menurutnya, ada berbagai cara yang dapat dilakukan Partai Golkar. Mengganti capres ataupun mengubah pendekatan dalam meraih simpati publik.

"Jika terus memaksakan seperti ini ya Partai Golkar akan kembali mengulang pengalaman dua pilpres (pemilihan presiden) sebelumnya," tegasnya.

Baca Selanjutnya: Golkar diyakini akan tetap usung airlangga maju capres meski elektabilitasnya rendah

Dimana Partai Golkar tidak mengusung capres pada Pilpres 2014 dan 2019.

Inisiator GMPG, Sirajuddin Abdul Wahab sebelumnya menyebut elektabilitas Airlangga memprihatinkan.

Pangkalnya, tingkat keterpilihannya hanya 0,8% berdasarkan hasil survei Voxpol Center dan versi riset Indikator Politik Indonesia 0,2%.

Dia menambahkan capaian tersebut berdampak sistematik terhadap reputasi Golkar.

Padahal, pengurus dan kader di DPR sudah menebah baliho Airlangga di sejumlah daerah.

"Ini dapat dianggap bahwa masyarakat tidak tergerak memberikan dukungan. Jika ada kenaikan, maka kenaikan itu dapat dipastikan sebagai angka yang perlu dipertanyakan sumber dan kredibilitasnya," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Tanggapan Wasekjen Golkar

Terpisah, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Samsul Hidayat mengatakan konsolidasi Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sangat solid dan berjalan baik.

Anggapan dari Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang mengkritisi Partai Golkar secara subyektif di beberapa media dianggap sebagai bagian dari upaya tunggangan kepentingan politik praktis yang ingin merusak soliditas Partai Golkar.

Menurut Samsul, konsolidasi Partai Golkar berjalan sesuai amanat Munas dan Rapimnas Partai Golkar.

Mulai dari melaksanakan Musda DPD Partai Golkar Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan hingga tingkat Kelurahan/Desa dan Kelompok Kader RW/RT, semua struktural Partai Golkar di semua tingkatan berjalan baik dan sangat solid.

"Ketum Airlangga Hartarto dalam keterbatasan waktu selalu menyempatkan hadir hampir ke semua Provinsi dan Kota/Kabupaten untuk bertatap muka dan konsolidasi, menyemangati kader-kader di daerah," ujar Samsul dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Soal pernyataan GMPG yang mengkritisi Partai Golkar secara subyektif, Samsul yang juga Ketua Bidang Polhukam PPK Ormas Kosgoro 1957, salah satu ormas pendiri Partai Golkar ini menilai GMPG bukan bagian dari organ kepemudaan resmi Golkar.

Baca Selanjutnya: Gmpg beri catatan kritis untuk golkar terkait elektabilitas airlangga hartarto yang rendah

"Pertama saya ingin sampaikan bahwa organ resmi kepemudaan dalam Partai Golkar adalah Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Yang kedua di dalam Partai Golkar ada mekanisme dan aturan dalam menyampaikan aspirasi, keberatan dan lain-lain," ujarnya.

Menurut Samsul, apabila ada yang mengatasnamakan kader Partai Golkar, lalu menyampaikan kritik atau masukan tanpa melalui mekanisme yang diatur dalam partai, kemudian dipublikasi secara luas ke publik melalui media, justru personal atau kelompok itu sedang menegaskan personal atau kelompoknya tersebut sedang menjadi tunggangan kepentingan politik praktis dari pihak-pihak yang ingin merusak Partai Golkar apapun narasinya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved