UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Ili Lewotolok Alami 10 kali Gempa Erupsi
UPDATE 4 Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Semeru, Merapi, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Ili Lewotolok alami 10 kali gempa erupsi.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Semeru, Gunung Sinabung, Gunung Merapi, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, Gunung Ili Lewotolok alami 10 kali gempa erupsi dengan amplitudo 20.5-39.1 mm.
Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:
- Level I (Normal)
- Level II (Waspada)
- Level III (Siaga)
- Level IV (Awas)
Update status gunung api di Indonesia, Kamis (6/1/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Terungkap Identitas Mayat di Gunung Camang Lampung, Wawan Sempat Pamit akan Merantau ke Jakarta
1. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)

Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung api terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah nihil.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, timur laut dan timur.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 20-22°C.
Pengamatan kegempaan pagi, tercatat 30 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-9 mm dan lama gempa 20-65 detik.
Kemudian tercatat satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 11 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 15 detik.
Catatan kegempaan lainnya adalah satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 13 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 32 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Dharma Pertiwi Distribusikan Bantuan Untuk Korban Erupsi Semeru
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor Lepas Keberangkatan Tim Peduli Semeru
2. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Menurut laporan pengamatan, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah tenggara, selatan dan barat daya.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 15.8-18.9°C.
Menurut pengamatan dini hari hingga pagi ini, hanya tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 10 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Kunjungi Lokasi Bencana Erupsi Gunung Semeru Lumajang, Ini Harapan Ketua DPC Peradi Jakarta Barat
3. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)

Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 13-20°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 627-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 65-96%.
Untuk catatan kegempaan, terjadi 40 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 29.4-176 detik.
Tercatat tiga kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 16-20 detik.
Selain itu, tercatat sembilan kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-31 mm, S-P 0.56-0.72 detik dan lama gempa 7.9-12.1 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 27.2-28.8°C.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 10 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 20.5-39.1 mm, dan lama gempa 35.1-44 detik.
Terjadi 25 kali Gempa Hembusan dengan amplitudo 6.3-25 mm, dan lama gempa 29.6-47.1 detik.
Selain itu, tercatat tiga kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.8-15 mm, dan lama gempa 58.2-92.4 detik.
Gempa Harmonik terjadi satu kali, dengan amplitudo 8.1 mm, dan lama gempa 91.9 detik.
Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api