Gagasan Health Tourism Erick Thohir Disambut Baik, Anggota DPR: Sangat Menjanjikan
Gagasan health tourism yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir mendapat sambutan positif dari Komisi IX DPR RI.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan health tourism yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir mendapat sambutan positif dari Komisi IX DPR RI.
Pasalnya, gagasan ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia ke depan.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menilai, inisiasi health tourism ini menjadi momentum baik bagi pemerintah membangun ekosistem kesehatan di Indonesia, karena ini sangat menjanjikan ke depan.
Di mana masyarakat Indonesia tidak perlu mengeluarkan uang dengan jumlah banyak untuk berobat ke negara tetangga seperti, Malaysia atau Singapura.
Baca juga: Krisis Pasokan Batubara, Erick Thohir Copot Direktur Energi Primer PLN
"Nah ini menjadi momentum yang baik, bahwa health tourism itu saya kira suatu hal yang sangat menjanjikan, enggak perlu ke luar negeri, enggak perlu ke negeri tetangga kalau seandainya fasilitas teknologi rumah sakit di tanah air memungkinkan kenapa tidak, itu suatu hal yang sangat positif," kata Rahmad kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).
Legislator PDIP ini mengatakan, pembangunan rumah sakit internasional di Bali menjadi langkah tepat bagi pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN untuk memanfaatkan sebaik mungkin ke depan, baik pelayanan kesehatan maupun pariwisatanya.
"Kemudian sistem manajemen yang trademarknya dengan negara lain tidak beda jauh, saya kira ini menjadi potensi kita minimal saudara kita warga negara Indonesia yang mendapat ujian sakit, atau sebatas check up pun gak perlu ke luar negeri. Sehingga ketika nanti di Bali akan dibangun seperti itu akan sangat positif,” ucapnya.
Baca juga: Respon GP Ansor Sikapi Tudingan Rocky Gerung Terhadap Erick Thohir
Menurut politikus asal Jawa Tengah ini, jika health tourism ini berjalan kan ada dua keuntungan yang didapatkan Indonesia, yakni menghemat devisa dan mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan manca negara.
"Ada dua manfaat, saya kira kita bisa menghemat devisa, kita juga bisa menghasilkan dari tourism dari sisi kesehatan. Dan kita juga bisa menarik dari negara tetangga untuk bisa masuk ke Indonesia untuk wisata, sekaligus juga untuk check up maupun berobat," ucapnya.
Diakui Rahmad Handoyo, gagasan health tourism yang diinisiasi oleh Erick Thohir ini patut mendapat sambutan baik, karena gagasan ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Komisi IX DPR RI soal memfasilitasi rumah sakit bertaraf internasional.
"Saya kira prinsip kita sambut gagasan ini, dan ini memang sejalan dengan disampaikan di Komisi IX untuk negara, pemerintah memfasilitasi pembangunan rumah sakit bertaraf internasional, baik manajemen, SDM maupun teknologi," ujarnya.
"Saya kira sebagai pionir, kita enggak apa-apa, kita sambut positif, sangat apresiatif kalau rumah sakit itu bisa dibangun di Bali," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rahmad menyarankan agar pemerintah tidak hanya membangun rumah sakit bertaraf internasional di Bali, tetapi juga dibangun di Jakarta sebagai pusat ibukota negara, karena hal tersebut akan menghemat devisa bangsa.
“Namun demikian tidak hanya di Bali, saya kira kita bangun pusat-pusat rumah sakit yang berkelas internasional di Jakarta, misalnya ini akan sangat menghemat devisa kita,” ujarnya.