Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Pemerintah Siapkan PCR Berteknologi Baru, Diklaim Bisa Deteksi Omicron Hanya dalam 4 hingga 6 Jam

Pemerintah akan siapkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) berteknologi baru untuk percepat testing Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bagian dari alat tes PCR - Pemerintah akan siapkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) berteknologi baru untuk percepat testing Covid-19 varian Omicron di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah akan siapkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) berteknologi baru untuk percepat testing Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Sehingga, proses identifikasi Covid-19 varian Omicron dapat berjalan efektif.

Tak seperti tes genome sequencing sebelumnya, tes PCR berteknologi baru ini digadang-gadang bisa mendeteksi varian omicron hanya dalam jangka waktu empat hingga enam jam saja.

Hal tersebut diungkap oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual Update Penanganan Pandemi Covid-19 melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).

"Kita akan menyebarkan teknologi baru untuk tes PCR yang bisa melihat markernya Omicron."

"Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama."

Baca juga: Pakar Kesehatan AS: Kasus Baru Covid-19 Perhari Akan Melonjak Jadi 500 Ribu Dalam 10 Hari

Baca juga: Soal Pasien Omicron Lolos Karantina, Satgas Covid-19 Pastikan 10 Orang Kontak Erat Pasien Aman

"Sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4 sampai 6 jam dibandingkan dengan teks genome sequencing yang antara 3 sampai 5 hari," jelas Menkes Budi.

Sementara itu, terkait surveilans, Menkes menyebut pemerintah akan mendatangkan 15 mesin genome baru.

Mesin ini, kata Menkes Budi, nantinya akan difungsikan di beberapa pulau di Indonesia.

Sehingga, terjadi pemerataan testing Covid-19 di daerah-daerah.

"Mudah-mudahan di awal tahun depan, segera datang dan kita sebarkan ke seluruh Indonesia (yakni) Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua."

Baca juga: Soal Pasien Omicron Lolos Karantina, Satgas Covid-19 Pastikan 10 Orang Kontak Erat Pasien Aman

"Agar tas genome sequencing  ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya menjadi lebih kuat tidak hanya di Jawa saja," terang Menkes Budi.

Pelaku Perjalanan Internasional Meningkat

Mengutip kemkes.go.id, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke wilayah Indonesia, meningkat.

Peningkatan ini, kata Menkes Budi, terjadi menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

''Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,'' kata Menkes Budi.

Baca juga: Viral Joki Vaksin Covid-19 Sudah 16 Kali Disuntik, dr Tirta Ungkap Efek Sampingnya

Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Pemerintah akan segera memperketat pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara, baik dari pintu masuk kedatangan darat, laut maupun udara.

Pengetatan dilakukan menggunakan pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF) serta Whole Genome Sequencing (WGS) bagi seluruh kasus PCR yang menunjukkan hasil positif.

''Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS."

Baca juga: Mendagri Tito Sebut Perlu Ada Terobosan Kreatif untuk Percepat Vaksinasi Covid-19

"(Dari hasil survei) ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity rate-nya dibandingkan udara,'' imbuhnya.

Untuk itu, Kemenkes akan dibantu TNI, Polri, dan Kemendagri untuk memperkuat surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.

Total Pasien Omicron Indonesia 46 Orang

Jumlah pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah.

Dikutip dari Kompas TV, data per Minggu (26/12/2021), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat 27 orang kembali terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.

Temuan ini, didapatkan dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing yang dilakukan oleh tim Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

Dengan tambahan ini, maka jumlah pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang sebelumnya berjumlah 19 orang, kini menjadi 46 orang.

Jumlah ini adalah akumulasi dari mulai ditemukannya kasus Omicron pertama pada 15 Desember 2021.

Sebagian pasien kasus Omicron saat ini sedang menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Baca juga: Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Soal Covid-19: Apapun Variannya, Penegakkan Prokes Kunci Utama

Sementara, sebagian lagi menjalani karantina di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Untuk diketahui, mayoritas pasien berasal dari pelaku perjalanan internasional.

Dari ke-27 tambahan pasien tersebut, sebagian besar adalah WNI pelaku perjalanan luar negeri, satu WNA asal Nigeria, dan satu tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Wisma Atlet. 

Karena banyaknya kasus Omicron yang teridentifikasi dari para pelaku perjalanan luar negeri, maka pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri dalam waktu dekat ini.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved