Selasa, 30 September 2025

Peringatan Hari HAM

Dalam Catatannya, KontraS Sebut Negara Merupakan Aktor Utama Penyusutan Ruang Kebebasan Sipil

KontraS menyatakan jika negara merupakan aktor utama dari menyusutnya ruang kebebasan sipil dalam menyampaikan kritik dan aspirasi.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rizki Sandi Saputra
Wakil Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Rivanlee Anandar (kaus hijau) saat menyampaikan catatan KontraS bertepatan pada Hari HAM Internasional, di Kantor KontraS, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021). 

"Beberapa tindakan represif secara masif dilakukan pada saat demonstrasi penolakan Otonomi Khusus Papua yang diterjadi di berbagai daerah di Indonesia seperti, Jakarta, Semarang, Jayapura, hingga Sorong," ucapnya.

Represifitas negara melalui lembaga keamanan dalam hal ini Kepolisian juga kata Rivanlee semakin sewenang-wenang, terakhir, mengenai penghapusan sejumlah mural yang merupakan arena untuk masyarakat mengkritik pemerintahannya.

Beberapa di antaranya yakni 'Jokowi 404 Not Found' serta 'Tuhan Aku Lapar' hingga 'Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit' menempatkan sang pembuat karya harus menjadi target pencarian polisi.

Hal itu kata dia, semakin menunjukkan watak otoritatian pemerintah yang alergi terhadap kritik publik. 

"Ucapan Presiden yang meminta masyarakat untuk lebih aktif mengkritik justru tidak dibarengi dengan jaminan tiap bentuk kritik tersebut," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan