Kaleidoskop 2021
Kaleidoskop 2021 - Fenomena Astronomi: Gerhana Bulan Total, Hujan Meteor Orionid, Nadir Ka'bah
Berikut ini kaleidoskop fenomena astronomi 2021: Kuartet Konjungsi, Gerhana Bulan Total, Hujan Meteor Orionid, hingga Nadir Ka'bah.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Daryono
Hujan Meteor Draconid aktif sejak 6 hingga 10 Oktober pukul 16.00 WIB/17.00 WITA/18.00 WIT.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di konstelasi Draco.
Komet 21P/Giacobini zinner yang mengorbit Matahari setiap 6,6 tahun menghasilkan sisa debu dan membentuk hujan meteor Draconid.
Sehingga, hujan meteor ini dikenal juga dengan nama Giancobinid.
5. Puncak Hujan Meteor Leonis Minorid
Hujan Meteor Leonis Minorid aktif sejak 19 hingga 27 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian yang terletak di konstelasi Leo Minor.
Titik ketinggian meteor ini di Indonesia berkisar 24-25 derajat, sehingga intensitas maksimumnya 2 meteor per jam.
Kecepatan hujan meteor ini mencapai 223.200 km/jam.
Hujan meteor Leonis Minorid dapat disaksikan dengan mata biasa jika cuaca cerah, langit bersih, bebas polusi cahaya, dan penghalang yang menghalangi medan pandang.
6. Puncak Hujan Meteor Orionid
Fenomena Hujan Meteor Orionid terjadi pada 28-29 November 2021.
Orionid November adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteor berada di konstelasi Orion.
Perbedaan dengan Orionid di bulan Oktober adalah Orionid November merupakan hujan meteor minor dikarenakan intensitas maksimumnya saat di zenit hanya tiga meteor per jam.
Hujan meteor ini aktif sejak 14 November hingga 6 Desember 2021 dan intensitas maksimumnya terjadi pada 28 November 2021 pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Fenomena Astronomis Bulan Desember 2021 Pekan Kedua: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal