Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Munculnya Varian Omicron Mulai Mempengaruhi Kesehatan Pikiran Masyarakat

Rasa was-was dan ketakutan dapat merusak sistem imun tubuh sehingga tak mampu membentengi pertahanan kesehatan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
digi24.ro
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian baru virus Covid-19, Omicron mulai jadi pandemi di sejumlah negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Omicron sebagai salah satu virus Corona yang sangat menular dan punya risiko infeksi ulang tinggi dibanding varian lainnya.

Indonesia termasuk negara yang kembali menerapkan pembatasan ketat aktivitas sosial guna mencegah penularan varian Omicron di pengujung tahun 2021.

Pemerintah bahkan telah meningkatkan status PPKM kembali ke level 2 di sejumlah daerah, dan menggenjot vaksinasi untuk pembentukan antibodi terhadap Covid-19.

Kondisi kehidupan sosial ekonomi tersebut membuat sebagian besar masyarakat tertekan karena situasi pandemi yang tak berujung.

"Tidak dapat dipungkiri, varian Covid-19 Omicron, mulai mempengaruhi alam pikiran masyarakat, sehingga rasa was-was, cemas, ketakutan dan emosi menjadi tidak terkontrol sehingga membuat jiwa dan raganya sakit," kata founder Emotional Freedom Tehniques (EFT) Center, Eddy Iskandar dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).

Eddy mengatakan jika dikaitkan dengan ilmu kejiwaan, rasa was-was dan ketakutan dapat merusak sistem imun tubuh sehingga tak mampu membentengi pertahanan kesehatan.

Imun atau daya tahan tubuh yang lemah, bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan kesehatan seseorang, sehingga penyakit dapat masuk ke tubuh dengan mudah.

"Tidak banyak yang belum menyadari bahwasanya tubuh sejatinya adalah dokter terbaik bagi diri kita sendiri. Perlu keseimbangan hati dan pikiran untuk menghadirkan energi positif sebagai dokter pribadi dalam tubuh kita," jelas Eddy.

Baca juga: Ahli Duga Mutasi Varian Omicron Berasal dari Virus Flu Biasa

Mengendalikan hati, pikiran, emosi, jiwa seseorang dengan memadukan nilai ketuhanan dan budaya serta kondisi alam semesta menurutnya jadi cara alamiah bagi manusia untuk dapat tetap tenang menghadapi ragam persoalan duniawi.

Guna mengenalkan teknik Emotional Freedom Tehniques (EFT) secara mandiri dalam mengatasi ragam masalah kesehatan jiwa dan raga, Perkumpulan Praktisi EFT Internasional (PRATI-ICEP) akan mengadakan Indonesia 3rd ICEP Annual Conference bertajuk Capacity Readiness for Longterm Resilience, pada tanggal 4-5 Desember 2021 secara virtual.

Acara ini direncanakan dihadiri serta diisi oleh Ketua KPK, Firli Bahuri; CEO Digital Group Asen, Dato' Seri Mir; dan Ketua PIKTI (Perkumpulan Induk Organisasi Kesehatan Tradisional Indonesia) Ekawahyu Kasih serta 11 pakar lain.

Konferensi ini akan mengupas sekaligus mengembangkan kesiapan kapasitas diri untuk ketahanan jangka panjang melalui pendekatan dimensi spiritual, sosial, kesehatan, karir dan keuangan.

"Beliau (Firli Bahuri) ternyata juga memiliki ketertarikan dengan metode alami dan tradisional untuk menjaga kesehatan dan sistem imun tubuhnya," ungkapnya.

Bahkan kata Eddy, istri Firli Bahuri memiliki terapi refleksi lewat metode alami dan tradisional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan