Verawaty Fajrin Meninggal
Megawati, Jokowi, Hingga Anies Kirim Karangan Bunga ke Kediaman Mendiang Verawaty Fajrin
Dalam karangan bunga tersebut, baik Jokowi maupun Anies sama-sama menyampaikan ucapan dukacita kepada keluarga almarhum Verawaty.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepergian legenda bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin yang wafat pada Minggu (21/11/2021) pukul 06.58 WIB lalu memantik simpati dan empati dari sejumlah tokoh nasional.
Sosok-sosok seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirim karangan bunga duka cita.
Hal tersebut disaksikan langsung oleh awak Tribunnews.com saat menyambangi kediaman almarhum Verawaty di Jl. Durian Blok T 1 No. 23, RT 01 / 08, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021) kemarin.
Karangan bunga dari berbagai tokoh memadati sepanjang jalan menuju ke rumah almarhum Verawaty.
Karangan bunga dari Jokowi dan Anies terlihat berdiri sejajar tepat di sebelah rumah almarhum.
Baca juga: Verawaty Fajrin dalam Kenangan Herry IP dan Candra Wijaya, Sosok Tegas yang Suka Guyon
Dalam karangan bunga tersebut, baik Jokowi maupun Anies sama-sama menyampaikan ucapan dukacita kepada keluarga almarhum Verawaty.
"Turut berduka atas wafatnya almarhum Hj. Verawaty Fajrin," tertanda Presiden Joko Widodo dan Keluarga.
Selain Jokowi dan Anies, Menteri BUMN Erick Thohir; Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok; Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna; Wakil Ketua Komisi III DPR RI Hidayat Nur Wahid dan Sufmi Dasco, turut mengirimkan karangan bunga dukacita.
Sementara itu, karangan bunga dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto terlihat diletakkan di dalam rumah almarhum Verawaty.
Fadjriansyah, suami almarhum Verawaty, mengaku belum beristirahat sejak tiga hari lalu.
Ia menceritakan, sebelum meninggal dunia, almarhum Verawaty sempat pulang ke rumah selama dua hari.
"Saya belum istirahat dari tiga hari kemarin. Ibu (Verawaty) sempat pulang kemarin, dua hari lalu. Tapi karena tiba-tiba kondisinya memburuk lagi, kami bawa lagi ke rumah sakit Dharmais," tutur Fadjriansyah kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Sangat Berduka, Menpora: Inspirasi dan Prestasi Mendiang Verawaty Fajrin Luar Biasa
"Setelah itu ya ini yang terjadi," tutur Fadjriansyah yang mendampingi Verawaty hingga akhir hidupnya.
Verawaty Fajrin, legenda bulutangkis Indonesia, meninggal dunia di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, Minggu (21/11/2021) pukul 06.58 WIB. Verawaty meninggal dunia di usia 64 tahun, meninggalkan seorang suami, seorang anak, seorang menantu dan dua cucunya.
Verawaty Fajrin memang pebulutangkis berprestasi.
Legenda Bulutangkis Indonesia kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di sektor tunggal putri.
Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.
Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5.
Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.
Bersama Imelda pula, Vera juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok. Mereka di final mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.
Di luar itu, masih prestasi besar lainnya. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudi