Jumat, 3 Oktober 2025

Apa Itu La Nina dan Apa Saja Dampak yang Bisa Terjadi?

Menurut BMKG, intensitas La Nina akan terjadi setidaknya hingga Februasi 2022 dengan intensitas lemah-sedang.

Editor: Nuryanti
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
GENANGAN AIR - Kendaraan melintas menerjang genangan air yang menutupi permukaan jalan di.kawasan Regency, tepatnya di perempatan Jembatan Alamanda, Periuk, Kota Tangerang, Selasa (10/8/2021). BMKG menyampaikan peringatan dini untuk mewaspadai La Nina yang akan berdampak pada cuaca di Indonesia. 

Dampak La Nina

La Nina dapat memicu terjadinya curah hujan yang tinggi di Indonesia.

Selain itu, musim penghujan juga bisa menjadi lebih lama terjadi.

Pada Oktober 2020 lalu, BMKG mencatat tujuh siklon tropis tumbuh di Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan.

Beberapa studi menyebutkan terdapat hubungan antara jumlah siklon tropis di Samudera Pasifik Barat dan Laut Cina Selatan itu dengan fenomena La Nina yang saat itu terjadi.

Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari, terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan,

La Nina di akhir 2021 hingga 2022 diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya.

Dari segi kebencanaan, La Nina dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bencana tersebut seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.

La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempunyai resapan air yang bagus.

Di mana hujan yang terjadi selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat daerah dengan resapan air kurang bagus akan tergenang banjir.

Baca juga: Penjelasan BMKG Terkait Faktor Pemicu Suhu yang Lebih Panas di Provinsi Jawa Timur

Sementara menurut Kemenkes, dampak La Nina juga berpengaruh terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan yang meningkat seiring dengan tingginya potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Banyaknya penyakit-penyakit menular Water-borne disease (penyakit yang terbawa air) seperti, Diare, demam tipus, kolera,disentri, leptospirosis, dan hepatitis A perlu diwaspadai terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir.

Sementara dampak dari La Nina terhadap nelayan adalah berkurangnya tangkapan ikan yang dikarenakan kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved