Senin, 6 Oktober 2025

POPULER Nasional: Anies Dideklarasikan Capres | Jokowi Didesak Buka Investigasi Tragedi 1965

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai Anies dideklarasikan capres hingga Jokowi didesak buka investigasi tragedi 1965

Editor: Arif Fajar Nasucha
Wartawan TribunJakarta.com/Gerald Leonardo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara penyerahan IMB Kawasan di Kampung Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. 

SELANJUTNYA>>>

Baca juga: Relawan ANIES Komentari Rapor Merah Anies Baswedan dari LBH Jakarta

2. Daftar Mutasi Polri

Belakangan ini, Polri mendapat berbagai kritik dan sorotan dari masyarakat terkait kinerja anggotanya.

Kritik dan sorotan itu menyangkut beragam hal, mulai dari kasus dugaan rudapaksa di Kabupaten Luwu Timur hingga yang terbaru kasus viralnya anggota polisi yang memeriksa paksa ponsel seorang warga.

Merespons sorotan dan kritik dari publik itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk tidak antikritik. 

"Jangan anti-kritik, apabila ada kritik dari masyarakat lakukan introspeksi untuk menjadi lebih baik," kata Sigit dalam arahannya kepada jajaran melalui Vicon di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/10/2021).

Ia juga meminta jajarannya untuk menindak anggota yang bertugas tidak sesuai dengan aturan. 

"Perlu tindakan tegas jadi tolong tidak pakai lama, segera copot, PTDH, dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih," jelas Sigit.

SELANJUTNYA>>>

3. Jokowi Didesak Buka Lagi Investigasi Tragedi 1965

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mendesak Presiden Joko Widodo membuka kembali investigasi terkait tragedi 1965 setelah media Inggris mengungkap keterlibatan pemerintah Inggris dalam persitiwa kelam tersebut.

Terkuaknya dokumen black propaganda Inggris yang dilaporkan media tersebut, kata dia, adalah contoh betapa masih ada begitu banyak fakta yang masih tersedia dari tragedi 1965. 

Fakta tersebut, kata Usman, menganulir argumen pemerintah bahwa tragedi tersebut tak mungkin lagi diusut karena jangka waktu yang telah lama dan bukti yang telah hilang.

Usman mengatakan fakta dari media Inggris tersebut sangat berharga untuk bangsa Indonesia mengetahui masa silamnya yang kelam. 

Jika ada kemauan pemerintah untuk menyelesaikannya termasuk melalui proses rekonsiliasi, kata dia, maka fakta itu akan menyumbang sangat besar bagi pencarian kebenaran sejarah masa lalu Indonesia terutama dalam tragedi 1965-1966.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved