Pemilu 2024
Elektabilitas Ganjar Pranowo Melonjak Signifikan, Dulu di Bawah Anies, Kini Imbangi Prabowo
Elektabilitas politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dalam pencalonan presiden (capres) untuk Pemilu 2024 saat ini meningkat signifikan
Direktur Lembaga Survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Deni Irvani, mengatakan bahwa saat ini tokoh-tokoh yang memiliki elektibilitas tinggi kebanyakan adalah tokoh-tokoh yang bukan elite inti partai.
Hal ini karena pemilih lebih mementingkan kualitas personal capres bila dibandingkan dengan keputusan partai.

Hal itu menjadi tantangan bagi partai politik.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Deni dalam bincang dan diskusi dalam segmen "SMRC: Pemilih Lebih Pentingkan Kualitas Personal Capres Dibanding Keputusan Partai" yang disiarkan secara virtual oleh Kompas Tv, Selasa (12/10/2021).
"Tekait survei ini ternyata tokoh-tokoh yang memiliki elektibiliti tinggi kebanyakan adalah tokoh-tokoh yang bukan elite inti partai."
Baca juga: Digadang-gadang Maju Jadi Capres, DPP Partai Gerindra Sumbar: Prabowo Belum Putuskan Maju Tidaknya
"Yang lainnya adalah tokoh-tokoh yang bukan elite partai, sehingga ini menjadi tantangan bagi partai politik bahwa ternyata publik sementara ini lebih menyukai tokoh diluar tokoh elite partai," terang Deni.
Seperti satu di antaranya adalah Ganjar Pranowo.
Ganjar, kata Deni, memiliki elektibilitas tinggi, tapi bukan tokoh inti dari Partai PDIP.
"(Ganjar) dia memang seorang kader PDIP tapi bukanlah inti dari Partai PDIP," jelas Deni.
Meski begitu, menurut Deni, ini penting juga untuk diperhatikan bahwa masyarakat lebih mementingkan personal capres daripada keputusan partai.
Artinya, pemilih lebih mengikuti apa yang menurut mereka pantas dan siapa yang memenuhi karakter seorang capres.
Sementara itu, tokoh-tokoh ketua umum partai yang memiliki elektibilitas lumayan adalah Prabowo dan AHY.
Baca juga: Eks Pegawai KPK Rasamala Aritonang Berencana Bentuk Partai Politik
Elite PDIP Mestinya Beri Ruang Pada Putra-putri Terbaiknya
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, turut menanggapi soal polemik pencapresan Partai PDI-Perjuangan.
Menurut Karyono, elite PDIP harus lebih peka dan bijaksana untuk mau mendengarkan aspirasi rakyat demi mewujudkan cita-cita ideologi.