Gejolak di Partai Demokrat
Usulkan KLB Lagi, Hencky Nilai Demokrat akan Besar Jika Lepas dari Dinasti Politik Cikeas
Hencky menilai Partai Demokrat suatu saat akan menjadi partai yang besar ketika lepas dari tangan dinasti politik Cikeas, SBY-AHY.
Pertama, kata Herzaky, Moeldoko bersedia menghentikan ambisinya untuk mengambil alih Partai Demokrat, mengakui kesalahan serta meminta maaf.
Atau pilihan yang kedua, Moeldoko dipersilakan melanjutkan ambisinya dan siap-siap kehilangan uang dan kehormatan, baik kehormatan pribadi maupun keluarganya.
Pilihan tersebut dikembalikan kepada Moeldoko.
"Saat ini kembali kepda Moeldoko, Beliau (KSP Moeldoko) memiliki dua pilihan, pertama menghentikan semua ambisinya untuk mengambil alih partai demokrat, mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada seluruh kader Partai Demokrat."
"Pilihan kedua, KSP Moeldoko silakan melanjutkan ambisinya dan siap-siap kehilangan, bukan saja uangnya tapi nama baik dan kehormatannya. BUkan saja kehormatan pribadi tapi juga kehrmatan keluarganya," tegas Herzaky.
Jika Moeldoko memilih pilihan yang pertama, maka Partai Demokrat berjanji akan memaafkan Moeldoko.
Baca juga: Kualitas, Kredibilitas dan Kapasitas Jadi Alasan Partai Demokrat Kubu Moeldoko Tunjuk Yusril
"Kami yakin masih ada ruang perbaikan bagi siapapun manusia yang tekah berbuat khilaf atau salah," terang Herzaky.
Namun, jika memilih pilihan yang kedua, maka Herzaky mengingatkan kepada Moeldoko untuk menempuh cara-cara yang demokratis dan beradab.
"Kami mengingatkan pada KSP Moeldoko, tempuhlah cara-cara yang demokratis dan beradab," sabung Herzaky.
Gugatan Moeldoko ke Partai Demokrat Kubu AHY
Terkait uji materi alias judicial review terhadap AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung, Hencky menyebut ini akan menjadi terobosan baru.
Sehingga, sistem politik Indonesia tidak didominasi oleh politik dinasti.
Menurut Hencky, hanya pengujian materi AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 inilah yang dapat membuka pintu dinasti politik.
Baca juga: Minta Moeldoko Tak Ganggu Partainya, Demokrat: Jika Ambisi Jadi Presiden, Dirikan Partai Sendiri
"Bagi kami, (judicial review terhadap AD/ART) itu adalah sebuah terobosan yang tentunya ketika Pak Yusril mengajukannya dengan penjelasan bahwa ini akan membuka ruang agar sistem politik di Indonesia itu tidak didominasi oleh satu kekuatan dinasti dengan menguji seluruh AD/ART," ujar Hencky, Kamis, dikutip dari Tribunnews.com.
Mengingat, kata Hencky, dalam satu politik dinasti, pembuatan AD/ART-nya pun akan lekat dengan kepentingan pribadi.