Senin, 29 September 2025

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun Sampaikan Pesan bagi Peserta Kader Bangsa Fellowship Program 9

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun hadir menjadi pembicara dalam pertemuan Pemimpin Muda Kader Bangsa dari Aceh sampai Papua, Kamis (7/10/2021).

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Istimewa
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menjadi pembicara dalam pertemuan Pemimpin Muda Kader Bangsa dari Aceh hingga Papua, Kamis (7/10/2021). 

Kali ini, tema yang diusung di angkatan 9, yakni Menyongsong Era Transformasi dan New Normal, Menuju Generasi Baru Kepemimpinan Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai narasumber, Gubernur Lembaga Petahanan Nasional Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, mantan Kepala BPIP Yudi Latif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kemudian, ada juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Komisaris Telkomsel Wisnutama, CEO GDP Venture Martin Hartono, Direktur Prakerja yang juga ekonom Denni Purbasari, dan Sekretaris Eksekutif KPCPEN Raden Pardede.

Selanjutnya, ada Direktur Eksekutif Lokataru Hariz Azhar, Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, Pimred Kompas.com Wisnu Nugroho, hingga Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menghadiri pembukaan pertemuan dan pelatihan kepemimpinan muda Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan kesembilan.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menghadiri pembukaan pertemuan dan pelatihan kepemimpinan muda Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan kesembilan. (Istimewa)

Mensesneg Buka Pertemuan Pemimpin Muda Kader Bangsa dari Aceh Sampai Papua

Dikutip dari Surya.co.id, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menjadi pembuka dalam pertemuan dan pelatihan kepemimpinan muda Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan kesembilan.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 menjadi momen yang tepat bagi seluruh elemen bangsa untuk berinovasi dan bertransformasi demi meraih peluang di era disrupsi.

“Anak muda harus punya semangat, menjadi pemimpin untuk bertransformasi, bermigrasi dan mendapatkan kebaikan yang maksimal. Jangan sampai bangsa kita justru menjadi bangsa follower, bukan leader,” ujarnya.

Guru Besar Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, kecepatan dalam memutuskan dan sikap responsif terhadap perubahan yang ada menjadi kunci untuk bertahan di era disrupsi.

“Kesiapsiagaan selalu penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah kecepatan untuk menanggapi permasalahan, kecepatan untuk menemukan solusinya,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pratikno memberikan apresiasi kepada peserta, alumni, dan inisiator KBFP yang secara konsisten menyelenggarakan pelatihan untuk calon pemimpin muda di masa depan.

“Saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya menyelenggarakan program kepemimpinan kader bangsa semacam ini,” ungkapnya.

Pratikno berharap diselenggarakannya KBFP secara rutin dapat mendorong generasi muda untuk berpikir kritis dan jauh kedepan.

“Saya sangat mengharapkan kader bangsa fellowship program ini bisa mengajak para peserta merancang dan memprediksikan situasi kedepan, untuk Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.

Menurut Pratikno, pandemi Covid-19 menambah kondisi disrupsi sebelumnya yakni revolusi industri 4.0 yang merubah kehidupan menjadi serba digital.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan