Minggu, 5 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL Sosok Putra Risma Tak Lolos Seleksi Direksi PDAM | Penyebab Tak Lolos Prakerja

Berita populer nasional Tribunnews: Sosok putra Tri Rismaharini tak lolos seleksi PDAM, penyebab tak lolos Kartu Prakerja.

KOMPAS.com Ghinan Salman
Putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad Bernardi, siap dicalonkan jadi Wakil Wali Kota Surabaya pada Pilkada Surabaya 2020.(KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN) 

Rupanya, hal yang tidak membuat Fuad lolos lantaran adanya kendala batasan usia.

Syarat menjadi calon Direksi PDAM adalah usia minimal 35 tahun, sedangkan Fuad kini berusia 31 tahun.

Dikutip dari Kompas.com, Panitia Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada mengatakan di sisi lain mengatakan sebetulnya Fuad memenuhi syarat menjadi calon Direksi PDAM, namun ada kendala tersebut.

Baca selengkapnya >>>

3. Kompolnas Sayangkan Penangkapan Mahasiswa UNS

Pria yang disebut mahasiswa UNS diciduk polisi di tengah kunjungan Presiden Jokowi ke Solo, Senin (13/9/2021).
Pria yang disebut mahasiswa UNS diciduk polisi di tengah kunjungan Presiden Jokowi ke Solo, Senin (13/9/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarty turut bicara soal penangkapan 10 mahasiswa UNS pada Senin (13/9/2021) kemarin.

Poengky menyayangkan adanya penangkapan terhadap para mahasiswa UNS ini.

Pasalnya para mahasiswa ini hanya menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Jokowi saat berkunjung ke UNS.

"Kami menyayangkan adanya penangkapan pihak Kepolisian, kepada seseorang di Blitar dan beberapa mahasiswa di Solo, pada saat mereka membentangkan poster pada saat Presiden Jokowi lewat," kata Poengky dalam kanal YouTube Kompas TV, Rabu (15/9/2021).

Menurut Poengky, yang dilakukan polisi kepada 10 mahasiswa UNS ini merupakan penangkapan, bukan pengamanan seperti yang ditegaskan polisi.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Pengakuan Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster saat Kunker Jokowi

Baca juga: Daftar Poster Kritik Buatan Mahasiswa UNS untuk Jokowi: Minta Beri Ruang Aman hingga Benahi KPK

4. Jampidsus Bangga Kinerja Pemberantasan Korupsi Lebih Baik dari KPK dan Polri

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron (kiri) didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto (kanan) dan Jampidsus Kejagung, Ali Mukartono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai melaksanakan gelar perkara atau ekspose kasus Djoko Tjandra di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020). Gelar pekara ini merupakan bagian koordinasi dan supervisi rencana pengambilalihan penanganan kasus suap Djoko Tjandra oleh KPK karena telah menyeret sejumlah petinggi instansi penegak hukum. Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron (kiri) didampingi Deputi Penindakan KPK, Karyoto (kanan) dan Jampidsus Kejagung, Ali Mukartono (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai melaksanakan gelar perkara atau ekspose kasus Djoko Tjandra di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020). Gelar pekara ini merupakan bagian koordinasi dan supervisi rencana pengambilalihan penanganan kasus suap Djoko Tjandra oleh KPK karena telah menyeret sejumlah petinggi instansi penegak hukum. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Ali Mukartono, mengaku bangga kinerja pemberantasan korupsi Kejaksaan RI lebih baik daripada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI.

Hal tersebut untuk menanggapi rilis Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang data capaian kinerja aparat penegak hukum semester I.

Dalam rilis ICW itu, Kejaksaan mendapatkan nilai C alias cukup dengan menangani sekitar 151 dari target 285 kasus korupsi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved