Peternak Pembentang Poster Diundang ke Istana, Fadjroel: Jokowi Ingin Tunjukkan Cara Tangani Kritik
Fadjroel Rachman mengatakan Jokowi ingin memberikan teladan kepada aparat terkait penanganan kritik.
"Tapi, semua sekarang minta agar Presiden Jokowi bisa mendengarkan mereka," papar dia.
Baca juga: Jokowi Tolak Wacana 3 Periode, Wakil Ketua MPR: Kita Mendukung Penuh Sikap Presiden
Baca juga: Surati Jokowi, Serikat Pekerja Global Tolak Pembentukan Holding dan Privatisasi BUMN Kelistrikan

Jubir Presiden ini lalu berterima kasih atas kepercayaan publik kepada Jokowi.
"Ini memang menjadi persoalan ketika kepercayaan menjadi sangat tinggi bagaimana caranya bisa secara langsung bertemu Presiden."
"Kita berterima kasih sebenarnya, bahwa masyarakat itu kepercayaannya sangat tinggi kepada Presiden," imbuhnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Sampaikan Pidato dalam Sidang Umum PBB ke-76
Baca juga: Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Lithium Hari Ini, Diklaim Bakal Jadi Produsen Utama di Asia Tenggara
Fadjroel menambahkan, Suroto sudah menyampaikan semua masalahnya kepada Jokowi.
"Suroto sudah bertemu dengan Presiden, dan semua masalahnya sudah disampaikan."
"Dan pemecahannya juga sudah disampaikan oleh Presiden," tambahnya.
Cerita Suroto Diundang ke Istana
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Suroto mengaku kaget dan tidak percaya diundang ke Istana.
"Undangan kemarin pagi pukul 08.00, jadi mendadak, kita tidak tahu."
"Ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul (diundang)," kata Suroto setelah bertemu Jokowi, Rabu.
Suroto mengatakan dalam pertemuan itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden karena telah melakukan aksi tersebut.
Ia hanya ingin menyuarakan kondisi peternak ayam petelur yang kian terjepit karena mahalnya harga jagung sebagai pakan ayam.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi Indonesia Berpeluang Tumbuh Lebih Tinggi di Masa Datang
Baca juga: Jokowi Yakin 3-4 Tahun Lagi Indonesia Jadi Produsen Utama Produk Berbasis Nikel

Suroto yakin bahwa kondisi tersebut terjadi karena Presiden tidak mengetahui permasalahan di bawah.
"Dalam artian, saya percaya ini tidak nyampe ke Pak Jokowi."